WhatsApp Image 2024-09-18 at 11.12.45

Foto: Paslon Taty-Joni usai menggelar konferensi pers Pendaftaran Pilkada 2024 di Halaman KPU setempat, bersama Perwakilan 4 Partai Pengusung

PULANG PISAU – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pulang Pisau kembali menerima pendaftaran pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Pulang Pisau yakni Pudjirustaty Narang dan Joni yang diusung oleh PDIP, Partai Demokrat dan partai non parlemen yakni Perindo dan Hanura. Kedua pasangan itu, melaksanakan pendaftaran pada hari ketiga saat dibukanya pendaftaran oleh KPU Pulang Pisau, pada Kamis (29/08/2024)

Ketua KPU Pulang Pisau, Roby Hudin mengatakan pasangan Taty-Joni di KPU Pulang Pisau diterima langsung oleh Komisioner KPU sekaligus paslon menyerahkan naskah visi dan misi ke komisioner KPU. “Ini hari terakhir pendaftaran yang kami terima, dan saat ini sudah ada dua peserta atau paslon yang mendaftar,” kata Roby.

Saat konferensi pers, bakal calon bupati Kabupaten Pulang Pisau, Pudjirustaty Narang menyampaikan keinginannya jika Taty-Joni terpilih, akan melanjutkan pembangunan yang sudah ada, serta mewujudkan dan memakmurkan Kabupaten Pulang Pisau. Taty juga mengatakan, bersama calon wakil bupati Joni, dirinya akan berjuang meningkatkan pembangunan terutama infrastruktur, pendidikan, kesehatan, ekonomi kerakyatan.

Dalam pemilu legislatif lalu, PDIP Kabupaten Pulang Pisau meraup suara sebanyak 18.890 dan Partai Demokrat sebanyak 6.036. Dengan perolehan suara itu, gabungan partai politik tersebut dinyatakan memenuhi persyaratan.

Perjalanan karir politik di Kabupaten Pulang Pisau dimulai pada tahun 2013, saat itu Taty terpilih sebagai wakil Bupati Pulang Pisau periode 2013- 2018 berpasangan dengan H Edy Pratowo. Pada tahun 2018, Pudjirustaty Narang kembali berpasangan dengan H Edy Pratowo dan berhasil memenangi Pilkada 2018.

Selanjutnya, Pada 16 Juni 2021, Pudjirustaty Narang dilantik menjadi Bupati Pulang Pisau menggantikan H Edy Pratowo yang saat itu Edy Pratowo telah menduduki Jabatan Wakil Gubernur Kalteng.

“Program utama kami melanjutkan apa yang sudah kami lakukan pada tahun 2021,” ucap Taty. Sementara itu Joni mengaku dirinya sebagai putra transmigrasi di Desa Kantan Muara dan sudah di sana sejak 42 tahun lalu. “Sebagai wong cilik, saya akan peduli terhadap pertanian maupun perkebunan,” demikian Joni. (DN/YN)