WhatsApp Image 2024-10-07 at 20.11.34

 

 

BALIKPAPAN – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar acara pembukaan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 di Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (05/10/2024).

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam sambutanya menyampaikan rangkaian kegiatan ini dimaksudkan untuk semakin memperluas akses keuangan masyarakat terhadap sektor jasa keuangan yang lebih bertanggungjawab dan produktif.

Ia menuturkan dengan adanya akses keuangan masyarakat yang lebih luas, bertangungjawab dan produktif maka diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan dan memperkuat perekonomian nasional.

“Kolaborasi dan sinergi untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di daerah penting dilakukan. Dengan memiliki literasi dan inklusi keuangan yang baik maka akan memperluas dan membuka basis ekonomi baru di daerah. Hal ini merupakan komitmen dan respon yang tepat dan dapat dilakukan dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045,”ujar dia, Sabtu (05/10/2024).

Menurutnya, literasi dan inklusi keuangan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan ekonomi nasional, karena tingkat inklusi keuangan menjadi salah satu indikator pembangunan ekonomi yang dapat meningkatkan fungsi intermediasi lembaga keuangan.

“Terpilihnya Kalimantan Timur menjadi lokasi pelaksanaan pembukaan BIK 2024 merupakan bentuk komitmen OJK untuk meningkatkan literasi, inklusi dan pertumbuhan ekonomi baru di luar Pulau Jawa,”imbuhnya,

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dalam kesempatan yang sama mengatakan OJK mendorong perluasan inklusi keuangan yang bertanggungjawab dan diarahkan pada hal yang produktif.

“Ketika menjalankan bisnis, pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) diimbau untuk tidak hanya mengedepankan penjualan tetapi juga memerhatikan faktor edukasi,” kata Friderica.

Untuk semakin memperluas program inklusi keuangan ini, menurut Friderica kantor OJK daerah akan mengorkestrasikan berbagai kebijakan dan program peningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat di daerah dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan agar perluasan merata di seluruh wilayah Indonesia.

Menurutnya, perkembangan teknologi informasi telah memudahkan masyarakat untuk mengakses produk dan layanan sektor jasa keuangan. Akan tetapi, kemudahan ini diikuti oleh berbagai tantangan yaitu dengan meningkatnya kejahatan di sektor jasa keuangan yang dapat merugikan masyarakat.

“Pelaksanaan BIK 2024 merupakan bagian dari program GENCARKAN yang diinisiasi oleh OJK bersama Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan secara masif dan merata di seluruh Indonesia,” kata Friderica menambahkan.

Sekedar diketahui, pada puncak pelaksanaan BIK 2024 di Kalimantan Timur terdapat 68 booth yang berasal dari PUJK baik konvensional maupun syariah, regulator, UMKM dan lembaga terkait lainnya dengan total kegiatan lebih dari 100 kegiatan. Selain itu, rangkaian BIK 2024 juga dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia dengan melibatkan 35 Kantor OJK Daerah dengan total kegiatan mencapai 341 kegiatan.

Target capaian BIK 2024 yaitu meningkat 10 persen dari capaian BIK tahun 2023, dengan target sekitar 3.100 kegiatan dengan total peserta sekitar 2 juta orang. Target capaian akses keuangan di BIK 2024 yaitu mencapai 8,7 juta akses produk dan layanan jasa keuangan. (YN)