PALANGKARAYA – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Palangka Raya memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan penanaman jagung serentak yang digagas oleh Polda Kalimantan Tengah bersama Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Kalimantan Tengah, baru-baru ini.
Program ini dilaksanakan di tiga titik lokasi berbeda, yakni Kelurahan Tumbang Tahai, Kelurahan Kalampangan, dan Kelurahan Pager, yang berada dalam wilayah administrasi Kota Palangka Raya.
Kepala DPKP Kota Palangka Raya, Sugianto, menilai bahwa kegiatan penanaman jagung ini memiliki relevansi strategis terhadap upaya pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan, yang kini menjadi salah satu prioritas nasional.
“Kami mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini, karena selain memberikan manfaat langsung kepada petani lokal, penanaman jagung serentak ini juga berkontribusi pada ketahanan pangan daerah dan nasional,” ujar Sugianto.
Ia menambahkan bahwa program ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas sektor pertanian, sekaligus mengoptimalkan pemanfaatan lahan-lahan yang ada secara lebih efisien dan berkelanjutan.
“Program ini juga bertujuan untuk menjadikan jagung sebagai komoditas utama yang mendukung ketahanan pangan, baik untuk konsumsi masyarakat maupun sebagai pakan ternak,” ucapnya.
Sugianto menyebut bahwa kolaborasi lintas sektor sangat penting dalam pelaksanaan program ini. Selain GAPKI, instansi pemerintah serta masyarakat juga turut dilibatkan secara aktif untuk mendorong terciptanya ekosistem pertanian yang tangguh dan berdaya saing.
“Dengan dukungan berbagai pihak, termasuk GAPKI dan instansi terkait lainnya, kami berharap penanaman jagung ini dapat meningkatkan hasil pertanian yang lebih baik dan berkelanjutan,” jelasnya.
Pemerintah Kota melalui DPKP juga berkomitmen memberikan pendampingan teknis dan edukasi kepada para petani agar proses pengelolaan lahan dilakukan dengan cara yang ramah lingkungan, efisien, dan berbasis teknologi pertanian modern.
“Tentunya melalui kegiatan ini kita berharap hasil pertanian yang diperoleh dapat menciptakan peluang ekonomi baru bagi petani, serta menjaga keberlanjutan produksi pangan berkualitas yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat,” tandas Sugianto. (Red/Adv)
