HEADLINEPEMKOT PALANGKA RAYA

Sinergi Lintas Sektor untuk Kesiapsiagaan Bencana di Palangka Raya Terus Diperkuat

×

Sinergi Lintas Sektor untuk Kesiapsiagaan Bencana di Palangka Raya Terus Diperkuat

Sebarkan artikel ini

PALANGKARAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya terus memperkuat upaya mitigasi dan kesiapsiagaan bencana melalui kolaborasi lintas sektor. Hal ini ditandai dengan pelaksanaan Sosialisasi Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) yang digelar di Aula Peteng Karuhei II, Kantor Wali Kota Palangka Raya, sebagai bagian dari inisiatif bersama antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Borneo Nature Foundation (BNF), baru-baru ini.

Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Palangka Raya, Akhmad Husain. Dalam sambutannya, Husain menyampaikan apresiasi atas langkah konkret BNF dalam memperkuat peran masyarakat dan pemangku kepentingan dalam upaya pengurangan risiko bencana yang dinilai sangat penting dan strategis bagi wilayah Kota Palangka Raya.

“Kami menyambut baik peran aktif dari BNF dalam mendorong terbentuknya FPRB ini. Forum ini akan menjadi ruang sinergi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, media, dan masyarakat dalam menyusun strategi pengurangan risiko bencana secara terpadu,” ujar Husain.

Baca Juga  Kunjungan Delegasi Parlemen Turki ke Bumi Tambun Bungai Bawa Pesan Perdamaian

Ia menjelaskan bahwa Kota Palangka Raya menghadapi ancaman serius dari bencana alam seperti kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta banjir musiman. Karena itu, pendekatan pentahelix dianggap sebagai solusi terbaik dalam mengembangkan sistem mitigasi yang tangguh dan berkelanjutan.

Menurut Husain, bencana tidak dapat hanya ditangani pemerintah semata. “Bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi merupakan persoalan bersama yang membutuhkan partisipasi aktif dari semua elemen masyarakat,” tegasnya pada kesempatan itu.

Lebih jauh, Husain menekankan pentingnya integrasi kebijakan pengurangan risiko bencana ke dalam program pembangunan daerah. Langkah-langkah preventif disebutnya lebih efektif dibandingkan dengan penanganan pasca-bencana, baik dari sisi efisiensi maupun keberlanjutan.

“Edukasi kebencanaan harus terus dilakukan agar masyarakat lebih siap dan sigap menghadapi situasi darurat. Selain itu, koordinasi antar-pemangku kepentingan harus diperkuat agar upaya pencegahan dan penanganan bencana dapat dilakukan secara terpadu,” tambahnya.

Baca Juga  Kembangkan Pariwisata Kalteng, Komisi III DPRD Studi Strategi Digital di Jawa Barat

Ia juga mengajak seluruh peserta sosialisasi untuk mengambil peran aktif dalam membangun ketangguhan daerah terhadap bencana. Menurutnya, melalui peran serta aktif masyarakat dan stakeholder, Kota Palangka Raya akan mampu menghadapi berbagai potensi bencana secara lebih terencana.

“Saya berharap melalui kegiatan ini, kita dapat memperkuat komitmen dalam membangun kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana. Mari bersama-sama menjadikan Kota Palangka Raya sebagai kota yang lebih tangguh dan selamat dalam menghadapi berbagai risiko bencana,” tandas Husain. (Red/Adv)

+ posts