PALANGKARAYA – Anggota DPRD Kalteng, Yetro M Yoseph mengatakan pada saat melaksanakan reses beberapa waktu lalu di wilayah Kabupaten Barsel pihaknya telah banyak menerima aspirasi dari masyarakat.
Yetro mengungkapkan, adapun aspirasi itu yakni masyarakat sejumlah desa di Barsel berharap adanya perhatian pemda terutama Pemprov Kalteng terhadap berbagai sektor pembangunan.
“Saat reses ketika itu daerah yang kami kunjungi yaitu Desa Bambulung di Kecamatan Pematang Karau. Disana masyarakat meminta adanya pembangunan embung dan di Desa Sumber Rejo meminta Pipanisasi,” ucapnya, Kamis, (6/3/2025).
Yetro menjelaskan, alasan masyarakat meminta adanya pembangunan embung karena para petani dan peternak disana hanya mengandalkan air hujan, sebab tidak adanya irigasi.
Selain itu, ada juga permintaan pembuatan menara Masjid Ar-Rohman dan untuk Mesjid- mesjid yang ada dipinggir jalan Pematang Karau, serta pembuatan paving halaman, tempat wudhu dan plafon Masjid Ar Rohman.
“Kami juga menyerap adanya aspirasi wilayah Pembulung Baru agar dapat dijadikan sebagai desa sendiri,” tuturnya.
Perbaikan jembatan penghubung antara Desa Pembulung dengan Desa Puyau dan perbaikan jembatan penghubung antara Desa Ketap dengan Desa Pembersih juga masuk dalam catatan pihaknya.
“Pembuatan jalan usaha tani, berupa siring beton sepanjang 400M di Desa Bararawa RT 01 Kecamatan Pematang Karau,” bebernya.
Lebih lanjut, di bidang kesejahteraan rakyat, masyarakat meminta bantuan pengadaan Alsintan untuk membantu Petani seperti Traktor, Hand Traktor, Peruntuk, alat Sintan jenis Gender karena multifungsi bisa untuk membajak dan membersihkan kayu-kayu.
Kemudian ada juga permintaan pupuk bersubsidi untuk Bertani, penambahan pemasangan pipanisasi untuk Petani di Pematang Karau, dan permintaan pengadaan Ambulance Desa.
Selanjutnya, warga desa juga mengharapkan kejelasan dan kepastian untuk penghasilan tetap, khususnya bagi kepala desa dan perangkat desa.
Pasalnya, realisasinya tidak menentu terkadang pencairan dua bulan sekali dan tiga bulan sekali. Begitu juga dengan kejelasan dan kepastian untuk KAUR Kasi yang telah mengikuti passing grade, karena belum ada kepastiannya, sebab setiap akhir tahun selalu mengajukan proposal kepada kepala desa.
“Sedangkan kepala desa membuat surat integrasi ke camat tetapi sampai saat ini belum ada hasilnya, mereka mohon bantuan untuk menelusuri hasil tersebut,” tutupnya. (dam)