PALANGKARAYA – Optimisme terhadap pertumbuhan sektor Pasar Modal di Kalimantan Tengah terus meningkat. Hal ini tercermin dari jumlah investor yang kian bertambah serta transaksi yang terus mencatatkan angka positif sejak awal tahun 2025.
“Jumlah investor saham hingga bulan Januari 2025 terus mengalami peningkatan sebanyak 8.748 investor atau 8,87 persen yoy dari 98.598 investor menjadi 107.346 investor,” ujar Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah, Primandanu Febriyan Aziz saat kegiatan Media Update Batang Garing, Rabu (16/04/2025).

Dalam kegiatan tersebut, Primandanu didampingi oleh Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kalimantan Tengah, Stephanus Cahyo Adiraja.
Ia menyebutkan bahwa tren positif ini mencerminkan makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya berinvestasi.
Nilai saham yang tercatat turut mencerminkan perkembangan menggembirakan. Hingga Januari 2025, nilai saham di Kalimantan Tengah meningkat Rp314,46 miliar atau tumbuh 7,50 persen yoy dari Rp4.195,13 miliar menjadi Rp4.509,59 miliar.
“Selanjutnya, nilai transaksi saham pada bulan Januari 2025 mengalami peningkatan Rp196,90 miliar atau 63,35 persen yoy dari Rp310,82 miliar menjadi Rp507,72 miliar,” tambahnya.
Tidak hanya jumlah investor, peningkatan juga terlihat pada pertumbuhan nasabah Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD). Baik individu maupun korporasi menunjukkan minat yang terus bertambah terhadap produk reksa dana.
Nilai penjualan produk APERD turut melonjak sebesar Rp5,02 miliar atau 72,41 persen yoy dari Rp6,93 miliar menjadi Rp11,94 miliar. Fakta ini menandakan bahwa Pasar Modal telah menjadi salah satu alternatif investasi yang semakin diminati.
“Hal ini menunjukkan bahwa sektor Pasar Modal sedang mengalami tren positif,” tandas Primandanu. (Red/Adv)