PALANGKA RAYA – Harga Komoditi karet khususnya di Kalteng yang sampai dengan saat ini masih belum juga stabil menjadi sorotan Anggota DPRD Kalteng yang juga menjabat Wakil Ketua Komisi II, Bambang Irawan.
Bambang mengatakan, harga yang tidak stabil hal itu akan dapat merugikan bagi para petani karet, sebab biaya produksi yang tinggi tidak sebanding dengan pendapatan yang didapatkan.
“Terkait dengan tidak stabilnya harga karet, ini masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah, perlu adanya langkah strategis yang dilakukan,” ucapnya, Kamis, (17/4/2025).
Bambang mengungkapkan, ketidakstabilan harga karet tersebut tentunya sangat mempengaruhi perekonomian para petani karet khsusunya di wilayah perdesaan seperti di Desa Pulau Kaladan, Kabupaten Kapuas.
Masyarakat di desa itu sebagian besar masih bergantung dengan hasil karet untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, harga yang tidak stabil sangat dirasakan pengaruhnya terhadap perekonomian.
Oleh karenanya, kehadiran pemerintah sangat diharapkan dengan mencanangkan kebijakan yang dapat menjamin kestabilan harga, sehingga masyarakat petani karet bisa meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Kita sangat berharap baik pemerintah pusat maupun daerah bisa memperhatikan persoalan ini, yang pasti kita ingin para petani terutama petani karet dapat meningkatkan taraf hidup mereka melalui usaha yang dijalankan,” tutupnya. (dam)
