KOTAWARINGIN TIMUR – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Agustiar Sabran kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat sektor pertanian sebagai pilar utama ketahanan pangan daerah dan nasional. Ia mendorong keterlibatan aktif masyarakat, terutama generasi muda, untuk menjadikan pertanian sebagai ladang ekonomi yang menjanjikan serta sarana menuju kemandirian.
Dalam berbagai pertemuan dan dialog dengan masyarakat, Gubernur Agustiar menyoroti pentingnya perubahan pola pikir terhadap profesi petani. Menurutnya, dunia pertanian saat ini telah mengalami transformasi besar, tidak lagi identik dengan kerja kasar, tetapi telah memasuki era modern yang penuh dengan peluang.
“Contohnya, dari 1 hektare sawah bisa dihasilkan hingga Rp65 juta. Kalau setahun bisa panen tiga kali, itu potensi penghasilan yang sangat luar biasa,” ungkapnya saat mengikuti Gerakan Tanam Padi Serentak di 14 Provinsi Sentra Utama Padi bersama Presiden RI dan Menteri Pertanian secara virtual dari Desa Lempuyang, Kecamatan Teluk Sampit, belum lama ini.
Gubernur Agustiar mengajak masyarakat untuk melihat pertanian sebagai profesi masa depan yang menjanjikan, apalagi dengan dukungan teknologi dan berbagai inovasi yang telah diterapkan. Ia menilai, keberhasilan di sektor pertanian tidak hanya bergantung pada luas lahan, tetapi juga kecerdasan dalam mengelolanya.
“Jangan malu jadi petani. Saat ini pertanian sudah berbasis teknologi dan inovasi. Ini peluang besar bagi generasi muda untuk mandiri dan sejahtera,” ujarnya.
Kalimantan Tengah kini menjadi salah satu daerah yang ditetapkan sebagai lumbung pangan nasional, di luar Pulau Jawa. Status ini menjadi penegasan terhadap potensi besar yang dimiliki provinsi ini dalam mendukung ketersediaan pangan Indonesia secara menyeluruh.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga mengapresiasi langkah pemerintah pusat melalui program tanam padi serentak yang diikuti 14 provinsi. Ia menyatakan bahwa sinergi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci suksesnya agenda ketahanan pangan yang berkelanjutan.
“Sebagai bagian dari program nasional, kami di Kalteng siap mendukung target-target peningkatan produksi padi dan komoditas unggulan lainnya. Ini bukan hanya untuk daerah, tapi untuk bangsa,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya pelatihan dan pendampingan bagi para petani, agar mereka dapat mengakses teknologi pertanian terbaru serta mampu menerapkannya di lapangan secara optimal.
“Kita tidak bisa mengandalkan cara lama. Petani masa kini harus melek teknologi, mampu mengelola lahan secara efisien, dan memiliki semangat kewirausahaan yang tinggi,” tandas Agustiar. (Red/Adv)