PALANGKA RAYA – Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) tahun 2025 baru saja usai digelar baru-baru ini di Kota Palangka Raya dan pelaksanaannya diapresiasi DPRD Kalteng.
Ketua DPRD Kalteng, Arton S. Dohong, menyebut festival tersebut sebagai representasi penting dari identitas budaya Kalteng yang patut dijaga dan dikembangkan.
“FBIM adalah wajah budaya kita. Ini bukan sekadar perayaan, melainkan bentuk nyata pelestarian nilai-nilai adat Dayak yang diwariskan secara turun-temurun,” ujar Arton, Selasa (27/5/2025).
Menurutnya, pelaksanaan FBIM tidak hanya berdampak dari sisi kebudayaan, tetapi juga memberi ruang hidup bagi pelaku UMKM lokal untuk berkembang.
“Kami melihat langsung bagaimana para pelaku usaha kecil memanfaatkan festival ini untuk mengenalkan produk mereka. Ini menjadi penggerak ekonomi yang sangat potensial,” jelasnya.
DPRD, kata Arton, mendorong pemda agar terus memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam pelaksanaan FBIM, termasuk melibatkan komunitas seni, pengrajin lokal, dan pelaku pariwisata secara berkelanjutan.
“Festival ini harus menjadi program strategis daerah, tidak hanya agenda seremonial tahunan. Dampaknya harus nyata dan dirasakan langsung oleh masyarakat,” tegasnya.
FBIM 2025 sendiri menampilkan beragam kegiatan budaya seperti tari tradisional, musik etnik, permainan rakyat, hingga pameran UMKM yang menghadirkan produk khas dari seluruh penjuru Kalteng.
Festival ini juga menjadi salah satu magnet utama pariwisata daerah, sekaligus sarana memperkuat jati diri budaya di tengah arus modernisasi. (dam)