banner 468x60
AKADEMIKAHEADLINEPEMKOT PALANGKA RAYA

Pakar Gizi Soroti Pentingnya Nutrisi Seimbang untuk Balita

FOTO Ist.: dr. Arieta R. Kawengian dan Lailatul Muniroh saat mengisi webinar Grand Parenting bersama DPPKBP3APM Kota Palangka Raya.
banner 468x60

PALANGKARAYA – Gizi yang cukup dan seimbang tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga berpengaruh besar terhadap perkembangan kognitif, motorik, hingga kemampuan sosial emosional. Hal ini menjadi sorotan utama dalam webinar Grand Parenting yang digelar Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBP3APM) Kota Palangka Raya, belum lama ini.

Dokter Spesialis Anak, Arieta R. Kawengian, menyampaikan bahwa balita membutuhkan asupan makronutrien dan mikronutrien secara seimbang. Karbohidrat dibutuhkan sebagai sumber energi utama, protein untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, serta lemak yang membantu penyerapan vitamin. Sementara itu, vitamin A, C, D, serta mineral penting seperti kalsium, zat besi, dan zinc sangat dibutuhkan untuk kesehatan tulang, darah, sistem imun, dan perkembangan otak anak.

banner 300x600

“Jika kebutuhan gizi ini tidak tercukupi, balita berisiko mengalami gangguan tumbuh kembang, mulai dari keterlambatan bicara hingga gangguan motorik dan interaksi sosial,” jelas Arieta saat memaparkan materi.

Baca Juga  Satgas PASTI Kalteng Mantapkan Langkah Perangi Keuangan Ilegal

Ia juga mengingatkan bahwa pemberian makanan yang beragam dan higienis, serta pemantauan kesehatan secara rutin oleh tenaga medis menjadi langkah penting dalam mencegah kekurangan gizi pada anak usia dini.

Sejalan dengan pemaparan tersebut, Lailatul Muniroh selaku Lektor Kepala Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, turut menyampaikan materi terkait pentingnya pemenuhan gizi seimbang melalui pemanfaatan pangan lokal. Ia menekankan bahwa pola makan anak harus mencakup jenis dan jumlah makanan yang sesuai dengan usia, aktivitas, dan kondisi kesehatan anak.

“Empat pilar utama gizi seimbang meliputi keberagaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih, serta pemantauan berat badan. Penerapan prinsip ini bisa memperkuat daya tahan tubuh anak, mendukung pertumbuhan optimal, serta mencegah stunting dan masalah gizi lainnya,” tutur Lailatul.

Namun, ia mengakui bahwa tantangan gizi balita, terutama stunting dan malnutrisi, masih cukup besar di berbagai daerah. Untuk itu, strategi pemenuhan gizi perlu dikembangkan secara inovatif dan berkelanjutan, serta berbasis pada potensi lokal yang dimiliki masing-masing wilayah.

Baca Juga  Zaini Tegaskan Komitmen Dukung Program Prioritas Nasional

Menurutnya, pangan lokal seperti ubi jalar, singkong, kacang hijau, ikan lele dan patin, serta buah-buahan seperti pisang dan rambutan, dapat menjadi sumber gizi yang tidak hanya sehat dan mudah dijangkau, tetapi juga mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

“Pemanfaatan pangan lokal bukan hanya soal kesehatan, tapi juga menyangkut pelestarian budaya, keberlanjutan lingkungan, serta kemandirian ekonomi keluarga,” tandas Lailatul. (Red/Adv)

+ posts
banner 300250
banner 468x60
Exit mobile version