PALANGKARAYA – Ketua DPW Partai NasDem Kalimantan Tengah, Faridawaty Darland Atjeh menyampaikan rasa bangga dan syukurnya atas kunjungan delegasi Parlemen Turki ke Kalimantan Tengah, yang menjadi provinsi pertama yang disambangi dalam rangkaian lawatan ke Indonesia.
Menurut Faridawaty, kunjungan ini bukan sekadar pertemuan diplomatik, namun menjadi momen bersejarah yang mengukir solidaritas lintas negara, sekaligus membawa semangat kemanusiaan ke tengah masyarakat Kalteng yang dikenal ramah dan terbuka terhadap keberagaman.
“Kita patut bersyukur karena Kalimantan Tengah menjadi daerah pertama yang dikunjungi langsung oleh Bapak Serkan Bayram dan Duta Besar Turki untuk Indonesia, Talip Kucukcan,” ujar Faridawaty di Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalteng, Minggu (15/6/2025).
Serkan Bayram, anggota Parlemen Turki sekaligus aktivis disabilitas, dikenal luas sebagai tokoh yang memperjuangkan inklusi global bagi penyandang disabilitas melalui pendekatan hukum dan diplomasi internasional.
Bagi Faridawaty, kehadiran Serkan Bayram merupakan lebih dari sekadar perjumpaan antarnegara. Ia menyebut momen tersebut sebagai pelajaran hidup yang menyentuh, karena menyoroti kekuatan tekad dan keteguhan hati seorang manusia dalam menghadapi keterbatasan.
“Beliau berharap tak ada lagi dikotomi disabilitas dan non-disabilitas. Semua orang punya hak dan peluang yang sama, baik itu mau jadi hakim, gubernur, bahkan presiden,” tuturnya dengan penuh haru.
Kisah perjuangan hidup Serkan Bayram bahkan telah diabadikan dalam film berjudul Bugday Tanesi atau A Piece of Grain, yang baru-baru ini mendapatkan lisensi resmi untuk ditayangkan di Indonesia setelah melalui proses perizinan selama kurang dari satu pekan.
Menurut Faridawaty, film tersebut tidak hanya memberikan semangat kepada para penyandang disabilitas, tetapi juga memberi kekuatan bagi siapa pun yang pernah merasa direndahkan atau tak percaya diri akan kemampuannya sendiri.
“Bayangkan saja jika kita tak punya tangan dan kaki, tentu lebih berat menjalani hidup. Tapi dengan percaya diri dan semangat, semua bisa dihadapi,” ucapnya, menggambarkan keteladanan Serkan.
Ia menilai bahwa kehadiran Serkan di Palangkaraya menyampaikan pesan kuat bahwa keterbatasan fisik bukanlah akhir dari segalanya, melainkan bisa menjadi titik balik menuju harapan dan cahaya baru bagi kehidupan yang lebih bermakna.
“Ini adalah bentuk pesan damai dan kekuatan moral yang patut diteladani oleh siapa pun, terutama generasi muda di Kalimantan Tengah,” tandas Faridawaty. (Red/Adv)
