EKONOMI & BISNISHEADLINEPEMKOT PALANGKA RAYAPEMPROV KALIMANTAN TENGAH

Laporan Penipuan Finansial Tembus 128 Ribu Kasus

×

Laporan Penipuan Finansial Tembus 128 Ribu Kasus

Sebarkan artikel ini

PALANGKARAYA – Lonjakan kasus penipuan di sektor jasa keuangan mendorong OJK Kalimantan Tengah mengambil langkah terstruktur melalui Satgas PASTI Daerah. Dalam rapat koordinasi semester pertama tahun 2025, perhatian tertuju pada masifnya kejahatan finansial yang dilaporkan oleh masyarakat secara nasional.

Dalam sambutannya, Kepala OJK Kalteng, Primandanu Febriyan Aziz, mengungkap bahwa laporan yang diterima Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) sudah mencapai angka ratusan ribu dan merugikan masyarakat secara signifikan.

“Kita perlu bertindak cepat sebelum korban semakin banyak dan kerugiannya makin meluas,” kata Primandanu, Selasa (17/06/2025).

IASC mencatat 128.281 laporan yang diterima sejak diluncurkan pada November 2024 hingga 23 Mei 2025. Dari jumlah tersebut, sebanyak 208.333 rekening telah dilaporkan sebagai sarana penipuan, dan 47.891 di antaranya telah diblokir.

Baca Juga  Fraksi DPRD Kalteng Soroti Ketimpangan Wilayah dan SDM dalam Pembahasan RPJMD 2025–2029

Kerugian dana yang dilaporkan masyarakat mencapai Rp2,6 triliun, dengan dana sebesar Rp163 miliar yang telah berhasil dibekukan untuk menghindari kerugian lanjutan.

Langkah mitigasi ini dinilai penting, mengingat masyarakat makin rentan terjebak dalam iming-iming investasi cepat untung dan pinjaman online ilegal yang tidak diawasi otoritas.

Gubernur Kalteng, H. Agustiar Sabran, menyambut baik terbentuknya Satgas dan pusat pelaporan yang mampu merespons aduan masyarakat dengan cepat dan terukur.

Ia menyebut, tugas utama Satgas PASTI kini adalah membangun literasi keuangan yang kuat serta menggencarkan edukasi publik ke berbagai segmen masyarakat.

Satgas PASTI Daerah diminta aktif mengidentifikasi potensi pelanggaran di wilayah masing-masing dan menindaklanjuti laporan yang masuk secara terintegrasi.

Baca Juga  Fairid Naparin Apresiasi Upaya Diplomasi Hak Disabilitas

“Gerakan bersama ini harus menyentuh sampai ke pelosok, agar semua warga tahu mana produk keuangan yang sah dan mana yang menipu,” tandas Agustiar. (Red/Adv)

+ posts