BANJARMASIN – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus menguatkan tata kelola dan nilai integritas dalam menghadapi kompleksitas tantangan teknologi dan sosial di industri jasa keuangan.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Audit OJK, Sophia Wattimena, dalam kegiatan Student Integrity Campaign (In Camp) di Universitas Lambung Mangkurat (ULM) yang diikuti oleh 440 mahasiswa secara langsung dan 420 lainnya secara daring.
“Jadi, audit internal itu tidak hanya mencari kesalahan orang, tapi justru mencari room for improvement-nya, itu untuk assurance-nya,” ujar Sophia, belum lama ini.
Ia menjelaskan bahwa penguatan tata kelola mencakup tiga fungsi penting dalam sistem audit OJK, yakni oversight (audit), advisory (konsultansi), dan foresight (manajemen risiko).
Sophia juga menyoroti meningkatnya ancaman kejahatan siber yang menuntut sektor jasa keuangan untuk mengembangkan sistem pengawasan berbasis teknologi yang kuat.
Menurutnya, pengembangan teknologi berbasis kecerdasan buatan harus tetap diawasi melalui kerangka tata kelola yang ketat.
Acara tersebut dihadiri oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis ULM Prof. Dr. Ahmad Yunani, Komite Etik Level Governance OJK Prof. Niki Lukviarman, dan Kepala OJK Provinsi Kalimantan Selatan Agus Maiyo.
Kegiatan ini merupakan bagian dari roadshow OJK untuk membentuk pemahaman publik, khususnya generasi muda, mengenai pentingnya prinsip tata kelola yang akuntabel.
Prof. Ahmad Yunani menyampaikan apresiasinya atas pemilihan ULM sebagai tuan rumah kegiatan edukatif tersebut yang dinilai relevan dengan semangat akademik kampus.
“Diharapkan integritas menjadi bagian dari karakter dan kebiasaan sehari-hari generasi muda,” tandas Sophia. (Red/Adv)
