AKADEMIKAHEADLINEPEMKOT PALANGKA RAYAPEMPROV KALIMANTAN TENGAH

Bangun Generasi Siap Kerja, Industri Sawit dan Kampus Rajut Sinergi Edukatif

×

Bangun Generasi Siap Kerja, Industri Sawit dan Kampus Rajut Sinergi Edukatif

Sebarkan artikel ini
FOTO Ist.: Ketua GAPKI Kalimantan Tengah Syaiful Panigoro

PALANGKARAYA – Dunia industri kelapa sawit mulai merangkul institusi pendidikan tinggi sebagai mitra strategis untuk membentuk sumber daya manusia unggul dan siap bersaing di dunia kerja.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Kalimantan Tengah menggandeng Universitas Palangka Raya (UPR) dalam kuliah umum bertema sinergi industri dan pendidikan, sebagai langkah awal membangun relasi jangka panjang antar sektor.

Ketua GAPKI Kalteng, Syaiful Panigoro, menyebut sinergi ini krusial untuk menyeimbangkan pengetahuan mahasiswa antara teori akademik dengan praktik industri, sehingga kelak mampu beradaptasi secara efektif di lapangan.

“Kita berharap ada pemahaman yang sama antara pengusaha perkebunan kelapa sawit dengan mahasiswa tentang dunia industri sawit,” ujarnya, Kamis (19/6/2025).

Baca Juga  Kampanye Tata Kelola OJK Edukasi Mahasiswa ULM

Ia mengatakan bahwa banyak mahasiswa memiliki pandangan yang bias karena tidak mendapat informasi langsung dari pelaku industri, padahal sektor sawit telah menjadi penopang ekonomi daerah selama bertahun-tahun.

Oleh karena itu, Syaiful menyampaikan komitmen GAPKI untuk memperluas kerja sama dengan perguruan tinggi, termasuk lewat program mentoring, magang industri, dan peningkatan kapasitas dosen serta mahasiswa.

Tak hanya itu, GAPKI juga mendukung peningkatan kualitas kampus dengan membantu rehabilitasi ruangan kuliah UPR, sebagai bentuk dukungan infrastruktur yang dibutuhkan dalam proses belajar.

Syaiful menegaskan bahwa kerja sama ini akan terus dikembangkan agar kampus mampu menjadi mitra strategis yang sejajar dengan dunia industri, bukan hanya sebagai pencetak ijazah semata.

Baca Juga  Kunjungan Komnas HAM Jadi Semangat Baru Bagi Pemkot

Dengan keterlibatan aktif industri, mahasiswa diharapkan mampu melihat tantangan sektor kelapa sawit dari sudut pandang solusi, bukan sekadar kritik.

“Kami ingin membangun komunikasi yang sehat, terbuka, dan saling mendukung antara pengusaha dan akademisi, agar industri sawit di Kalimantan Tengah tumbuh dengan pemahaman yang tepat,” tandas Syaiful. (Red/Adv)

+ posts