PALANGKARAYA – PT PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Palangka Raya meluncurkan program Smart Farming Hidroponik berbasis energi terbarukan di Desa Tumbang Nusa. Inisiatif ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang menyasar ketahanan pangan dan penanggulangan stunting di Kalimantan Tengah.
Berbekal teknologi modern, sistem pertanian hidroponik yang dikembangkan memanfaatkan panel surya dan baterai sebagai sumber tenaga pompa, sehingga operasionalnya tidak bergantung pada listrik konvensional.
“PLN bukan hanya menghadirkan listrik, tetapi juga membawa semangat perubahan. Melalui hidroponik ini, kami harap anak-anak mendapatkan tambahan gizi yang cukup,” ujar Manajer UPT PLN Palangka Raya, Bayu Putra Andrianto, belum lama ini.
Program ini mengadopsi sistem pertanian cerdas yang dinilai cocok diterapkan pada kondisi tanah gambut yang selama ini sulit diolah secara konvensional.
Dalam pelaksanaannya, PLN membangun satu unit greenhouse, melengkapi peralatan hidroponik, dan memberikan pelatihan intensif kepada kelompok tani lokal bekerja sama dengan Universitas Palangka Raya.
Bayu menjelaskan bahwa pelatihan ditujukan kepada Kelompok Tani Nusa Berseri agar mampu mengelola fasilitas ini secara mandiri dan berkelanjutan.
“Program sudah berjalan 42 hari. Siklus pertama tanam selada dan pakcoy hampir selesai. Setelah siap, kami serahkan penuh kepada masyarakat,” jelasnya.
Kepala Desa Tumbang Nusa, Lili, menyambut baik program tersebut karena dinilai mampu mendongkrak ekonomi lokal dan memberi ketahanan pangan bagi warga.
Ia menuturkan bahwa sebelumnya desa telah mencoba hal serupa melalui Dana Desa, tetapi terhambat keterbatasan anggaran dan kapasitas sumber daya.
“Kami sangat berterima kasih kepada PLN. Ini jadi awal bagi kami untuk membangun Desa Sayur. Harapan kami program ini tidak berhenti di sini,” tandas Lili. (Red/Adv)