PALANGKARAYA – Langkah inovatif Pengurus Provinsi Persatuan Tinju Indonesia (Pertina) Kalimantan Tengah dalam menyelenggarakan pelatihan pelatih, wasit, dan hakim secara mandiri mendapat sambutan positif dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Tengah.
Pelatihan ini menjadi tonggak awal penguatan ekosistem olahraga tinju di Bumi Tambun Bungai, dengan harapan mencetak sumber daya berkualitas dan siap bersaing di berbagai level kejuaraan.
Ketua Harian KONI Kalteng, Hasanuddin Noor, menyampaikan apresiasi mendalam atas pelaksanaan pelatihan yang berlangsung di Aula Hotel Dandang Tingang. Ia menilai inisiatif tersebut sangat progresif dan patut menjadi contoh bagi cabang olahraga lainnya.
“Ini kegiatan luar biasa dengan pembiayaan mandiri. Pengurus Provinsi Pertina terus meningkatkan kualitas pelatih, wasit, dan hakim se-Kalteng,” ujar Hasanuddin, Selasa (8/7/2025).
Ia juga menyoroti keberanian Pertina Kalteng yang tidak menunggu kucuran dana untuk bertindak. Bagi Hasanuddin, semangat tersebut mencerminkan komitmen tinggi dalam membangun olahraga secara berkelanjutan.
Sebagai mantan pengurus Pertina Kotawaringin Barat, Hasanuddin melihat pelatihan ini sebagai bekal penting menyambut Porprov XIII/2026 yang akan digelar di wilayah tersebut.
Tak hanya itu, Hasanuddin juga mengingatkan pentingnya kolaborasi antara KONI dan Pengprov cabang olahraga sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan, termasuk mendorong cabor mencari “bapak angkat” demi kesinambungan pembinaan.
Sementara itu, Ketua Pengprov Pertina Kalteng, Pinten S.Pd, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan hasil evaluasi dan aspirasi dari para pengurus cabang dan kota di Kalteng. Tujuannya adalah menyiapkan perangkat pertandingan yang mumpuni jelang Porprov XIII.
Pinten menegaskan bahwa dalam Porprov, pelatih wajib memiliki lisensi dasar untuk dapat mendampingi atlet di ring, sehingga legalitas dan kualitas menjadi perhatian utama.
Pelatihan yang berlangsung dari 6 hingga 12 Juli 2025 ini diikuti peserta dari berbagai daerah seperti Palangka Raya, Murung Raya, Barito Timur, Barito Selatan, Kotawaringin Barat, dan Lamandau.
“Langkah ini diambil demi mencetak SDM tinju yang profesional dan merata di seluruh Kalteng,” tandas Pinten. (Red/Adv)