PALANGKARAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Wakil Wali Kota, Achmad Zaini menegaskan bahwa arah pembangunan daerah tetap diarahkan pada upaya pemerataan agar tidak ada kawasan yang tertinggal, terutama wilayah pinggiran dan pedesaan yang selama ini menjadi perhatian khusus.
Ia mengatakan bahwa meskipun angka kemiskinan di Palangka Raya tergolong rendah dan menjadi salah satu yang terbaik di Kalimantan Tengah, namun tidak lantas membuat pemerintah abai terhadap ketimpangan antarwilayah.
“Pemko Palangka Raya harus terus bekerja keras agar tidak ada wilayah pinggiran yang tertinggal,” ujarnya, belum lama ini.
Menurutnya, kesenjangan antara wilayah perkotaan dan pelosok masih menjadi pekerjaan rumah. Beberapa indikator sosial seperti pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja menjadi penyumbang utama angka kemiskinan di daerah terpencil.
Ia memaparkan bahwa masyarakat miskin umumnya masih terkonsentrasi di wilayah rural, di mana akses terhadap layanan dasar belum sepenuhnya merata dan membutuhkan sentuhan pembangunan yang lebih intensif.
Untuk itu, Pemko Palangka Raya terus memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam mengimplementasikan program-program pemberdayaan masyarakat secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Zaini juga menyebutkan bahwa strategi pembangunan tidak bisa hanya bersifat fisik, melainkan harus menyentuh aspek sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat secara simultan dan holistik.
“Kami mendorong pelaksanaan program perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat melalui berbagai sektor. Baik ekonomi, pendidikan, kesehatan, maupun infrastruktur dan lain sebagainya,” lanjutnya.
Ia menegaskan bahwa pembangunan berkelanjutan bukan hanya tentang kemajuan kota, tapi juga menjamin semua warga merasakan hasilnya secara adil dan merata.
“Meski tantangan masih banyak, kami terus berupaya menurunkan angka kemiskinan dan memastikan semua wilayah merasakan manfaat pembangunan,” tandas Zaini. (Red/Adv)