PALANGKA RAYA – Anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Sutik menilai Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), khususnya Kota Sampit, membutuhkan penambahan fasilitas kesehatan skala besar.
Menurutnya, perkembangan wilayah tersebut sudah seharusnya diimbangi dengan kehadiran minimal tiga rumah sakit, termasuk rumah sakit swasta.
“Pertumbuhan Sampit sangat pesat. Dengan jumlah penduduk yang terus meningkat, tidak cukup hanya satu rumah sakit rujukan. Minimal ada tiga rumah sakit agar layanan bisa menjangkau masyarakat lebih cepat,” ujarnya, baru-baru ini.
Dorongan ini mengemuka setelah insiden meninggalnya seorang pasien usai menunggu hingga 10 jam untuk dirujuk dari RSUD dr. Murjani Sampit ke rumah sakit di Palangka Raya.
Sutik menilai kasus ini menjadi alarm penting bagi pemerintah daerah untuk mengevaluasi sistem layanan kesehatan.
Selain menyoroti RSUD dr. Murjani, Sutik menekankan pentingnya kehadiran rumah sakit swasta di Kotim.
Menurutnya, persaingan sehat antara rumah sakit swasta dan rumah sakit pemerintah akan berdampak positif pada peningkatan mutu layanan.
“Kalau ada rumah sakit swasta, pelayanan akan bersaing. Masyarakat yang diuntungkan karena rumah sakit pemerintah juga akan termotivasi untuk memperbaiki kualitasnya,” tegas politisi Partai Gerindra dari Dapil II Kotim–Seruyan itu.
Ia menambahkan, persoalan di RSUD dr. Murjani bukan hanya soal alat kesehatan, karena sebagian besar fasilitas sudah memadai. Namun, kekurangan tenaga medis menjadi titik lemah utama yang harus segera diatasi.
“Alatnya sudah lengkap, tapi SDM tenaga medis masih kurang. Ini harus jadi prioritas perbaikan,” katanya.
Sutik juga menilai perlu ada langkah strategis dari pemerintah daerah untuk memperluas akses layanan kesehatan di Kotim.
“Bukan hanya menambah fasilitas, tapi juga meningkatkan kualitas. Evaluasi menyeluruh perlu dilakukan agar kejadian keterlambatan pelayanan yang berakibat fatal tidak terulang,” pungkasnya. (dam)