PALANGKARAYA – Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) Prof. E. Aminudin Aziz, M.A., Ph.D melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Tengah dalam rangka meninjau langsung pelaksanaan KKN Tematik Literasi yang berlangsung sejak Jumat (1/8/2025) hingga Sabtu (2/8/2025).
Turut mendampingi dalam kunjungan tersebut, Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Sekolah/Madrasah dan Perguruan Tinggi, Dr. Taufiq A. Gani, S.Kom., M.Eng.Sc. Mereka menyambangi sejumlah titik penting pelaksanaan KKN, termasuk Rumah Baca & Belajar Ransel Buku di Kelurahan Petuk Katimpun, Perpustakaan Kelurahan Pager di Kecamatan Rakumpit, serta Perpustakaan Desa Tuwung di Kabupaten Pulang Pisau.
Prof. E. Aminudin Aziz menyatakan bahwa program KKN Tematik Literasi merupakan bagian dari ikhtiar besar membangun masyarakat literat hingga ke pelosok desa, sekaligus menanamkan nilai-nilai literasi sejak dini melalui pendekatan kolaboratif.
Rektor Universitas Palangka Raya, Prof. Dr. Ir. Salampak, M.S mengaku bangga karena UPR menjadi salah satu dari 16 perguruan tinggi di Indonesia yang diberi amanah untuk menyelenggarakan KKN Tematik Literasi Desa 2025.
“tentunya ini merupakan suatu kebanggaan dan juga kepercayaan yang harus dilaksanakan dengan baik dan semaksimal mungkin,” jelas Prof. Salampak, Jumat (01/08/2025).
Ia menyebut, UPR menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Kalimantan yang dipercaya dalam program kerja sama Perpusnas RI dan Kemendiktisaintek ini.
Melalui kreativitas dan pendampingan para dosen serta mahasiswa, Salampak berharap akan terjadi percepatan peningkatan kecakapan literasi masyarakat desa tempat pelaksanaan KKN.
Dalam kesempatan yang sama, Prof. Aminudin juga meninjau Unit Penunjang Akademik (UPA) Perpustakaan Universitas Palangka Raya. Ia turut meresmikan Ruang Bimbingan Pemustaka yang menjadi fasilitas baru dalam meningkatkan mutu layanan.
Kepala UPA Perpustakaan UPR, Dr. Kusnida Indrajaya, M.Si, menyampaikan bahwa hadirnya ruangan tersebut akan memperkuat misi literasi UPR secara menyeluruh.
“khususnya dalam membentuk karakter pemustaka yang unggul dan berdaya saing,” tandas Kusnida. (Red/Adv)
