HEADLINEHOMEPEMKOT PALANGKA RAYA

Restocking Ikan Lokal Perkuat Ketahanan Perairan Danau Rigei Palangka Raya

17
×

Restocking Ikan Lokal Perkuat Ketahanan Perairan Danau Rigei Palangka Raya

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas Perikanan Kota Palangka Raya, Indriarti Ritadewi

PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Perikanan terus mendorong upaya penguatan sektor perikanan tangkap dengan melaksanakan program restocking benih ikan lokal di Danau Rigei, Kelurahan Tumbang Tahai, Kecamatan Bukit Batu, Palangka Raya.

Kepala Dinas Perikanan Kota Palangka Raya, Indriarti Ritadewi menyampaikan bahwa restocking merupakan langkah strategis untuk memulihkan kembali stok ikan lokal yang mengalami penurunan. Menurutnya, perairan umum di Bukit Batu memerlukan penambahan populasi ikan agar ekosistem tetap seimbang dan hasil tangkapan nelayan dapat meningkat secara bertahap.

“Program restocking ini bukan hanya soal menebar benih, tetapi memastikan keberlanjutan sumber daya perikanan untuk masyarakat kita. Perairan yang sehat akan memberikan hasil yang baik bagi nelayan,” ujarnya, baru-baru ini.

Pada kesempatan tersebut, total 114.086 ekor benih ikan lokal ditebar. Rinciannya yaitu 100.000 ekor bantuan Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin dan 14.086 ekor berasal dari APBD Dinas Perikanan Kota Palangka Raya. Jumlah ini disebut sebagai intervensi penting untuk mengembalikan keseimbangan ekosistem perairan setempat.

Baca Juga  Generasi Hukum Palangka Raya Perkuat Wawasan Keterbukaan Informasi Publik

Menurut Indriarti, penguatan populasi ikan lokal sangat penting mengingat sebagian kawasan perairan di Bukit Batu memperlihatkan tren penurunan hasil tangkapan nelayan selama beberapa tahun terakhir. Situasi tersebut menimbulkan kekhawatiran karena berdampak langsung pada keberlanjutan mata pencaharian masyarakat setempat yang menggantungkan hidup pada sektor perikanan tangkap.

Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa langkah restocking juga berkaitan erat dengan keberlanjutan rantai ekonomi sektor perikanan di Kota Palangka Raya. Hal ini termasuk ketersediaan bahan baku bagi pelaku UMKM pengolah ikan yang selama ini sangat mengandalkan pasokan dari nelayan tradisional.

“Restocking ini juga bagian dari menjaga ketahanan pangan. Jika produksi ikan naik, maka masyarakat mendapatkan gizi yang baik dan nelayan memperoleh tambahan pendapatan,” lanjutnya.

Indriarti menekankan bahwa keberhasilan restocking tidak hanya bertumpu pada pemerintah. Ia berharap sinergi antara para pemangku kepentingan perikanan, mulai dari kelompok nelayan, aparat kelurahan, hingga masyarakat pengawas perairan, dapat terjalin demi memastikan benih ikan yang ditebar mampu tumbuh optimal.

Baca Juga  Penyusunan Regulasi Risiko Bencana Menguat di Palangka Raya

Ia juga memberi perhatian khusus pada potensi ancaman dari praktik penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan. Aktivitas seperti penyetruman ikan, penggunaan racun, ataupun alat tangkap merusak lainnya disebut menjadi faktor risiko yang bisa menghambat keberhasilan restocking.

“Keberhasilan kegiatan ini membutuhkan dukungan semua pihak mulai dari pemerintah, kelompok nelayan, hingga masyarakat pengawas perikanan. Kami berharap masyarakat ikut menjaga agar benih yang ditebar hari ini dapat menjadi stok ikan yang melimpah di masa depan,” pungkasnya.

Dengan penebaran benih ikan ini, Pemerintah Kota Palangka Raya berharap munculnya siklus pemulihan populasi ikan yang lebih cepat, sehingga dapat kembali mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis perikanan di kawasan Bukit Batu. Program ini sekaligus menjadi wujud komitmen pemerintah daerah untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui ekosistem perairan yang sehat dan produktif.
“Ini langkah penting untuk masa depan perairan kita,” tandas Indriarti. (Red/Adv)

Baca Juga  Mitigasi Bencana Palangka Raya Diperkuat Melalui Penyusunan Naskah Akademik
+ posts