HEADLINEPEMKOT PALANGKA RAYA

Pertamina Percepat Distribusi Pertamax Usai Kendala Kapal Suplai

12
×

Pertamina Percepat Distribusi Pertamax Usai Kendala Kapal Suplai

Sebarkan artikel ini

PALANGKA RAYA – PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan bergerak cepat memulihkan kondisi antrean Pertamax di sejumlah SPBU di Kota Palangka Raya. Kondisi tersebut dipicu oleh keterlambatan kapal suplai menuju Fuel Terminal (FT) Pulang Pisau akibat cuaca buruk dan meningkatnya konsumsi masyarakat.

Pertamina menyadari bahwa suplai Pertamax ke Palangka Raya sangat bergantung pada FT Pulang Pisau sebagai titik distribusi utama. Karena itu, percepatan dilakukan segera agar dampak antrean tidak berlarut.

Area Manager Communication, Relations & CSR Regional Kalimantan PT Pertamina Patra Niaga, Edi Mangun menjelaskan serangkaian tindakan pemulihan telah dijalankan. Ia memastikan langkah tersebut disusun secara terukur dan berfokus pada kebutuhan masyarakat.

“Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan langsung melakukan penyesuaian dan langkah percepatan pemenuhan pasokan dari titik suplai utama yang memasok ke wilayah Palangka Raya. Termasuk melakukan antisipasi perbantuan suplai Pertamax dari terminal BBM lainnya untuk memastikan kebutuhan masyarakat Palangka Raya dapat terpenuhi,” ungkapnya, Sabtu (22/11/2025).

Baca Juga  UPR Apresiasi Peran Praktisi Hukum Dalam Penguatan Pendidikan Kampus

Menurut Edi, rata-rata konsumsi harian Pertamax di Palangka Raya pada November 2025 mencapai 112 KL per hari. Pihaknya memastikan suplai tersebut terus dipenuhi agar tidak terjadi kekurangan.

Koordinasi dengan Pemerintah Kota Palangka Raya pun dilakukan secara intensif, menyusul rapat pembahasan mengenai ketersediaan dan distribusi BBM awal pekan ini. Kerja sama ini penting agar distribusi tetap terkendali.

Edi turut menegaskan bahwa antrean BBM tidak berhubungan dengan isu kuota. Ia menyampaikan bahwa proyeksi kuota BBM subsidi tetap aman hingga akhir tahun, sementara produk non-subsidi mengikuti mekanisme pasar.

“Kuota untuk jenis BBM tertentu dan penugasan atau subsidi di wilayah Palangka Raya dan Kalimantan Tengah diproyeksikan mencukupi hingga akhir tahun. Sementara untuk produk non-subsidi tidak ada kuota, namun dalam penyalurannya menyesuaikan permintaan dan pasokan produk. Kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah menggunakan produk Pertamax,” jelasnya.

Baca Juga  Disiplin Aparatur Dishub Diperiksa Bupati Saat Sidak Apel Pagi Muara Teweh

Edi juga menegaskan klarifikasi mengenai isu etanol yang beredar di masyarakat. Ia memastikan kabar yang menyebutkan bahwa etanol dapat merusak mesin adalah tidak benar.

“Kami selalu memastikan bahwa seluruh produk BBM, termasuk Pertalite, telah melalui proses pemeriksaan dan memenuhi spesifikasi sesuai ketentuan Pemerintah sehingga masyarakat tidak perlu khawatir menggunakan produk Pertalite,” kata Edi.

Pertamina memastikan operasional SPBU di Palangka Raya tetap mengikuti prosedur standar penerimaan BBM. Upaya ini dilakukan untuk menjaga kualitas produk yang dijual kepada masyarakat.

“Kami memprioritaskan kelancaran suplai serta memastikan kualitas dan keamanan produk bagi masyarakat. Tim operasional di lapangan telah dimaksimalkan untuk mempercepat proses pemulihan suplai dan menjaga ketersediaan BBM di seluruh SPBU,” tandas Edi. (Red/Adv)

Baca Juga  Gerakan Pangan Murah Perkuat Antisipasi Lonjakan Harga Akhir Tahun
+ posts