PALANGKA RAYA – Upaya memperluas pemahaman publik mengenai pentingnya Sensus Ekonomi 2026 (SE2026) semakin digencarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah.
Melalui rangkaian sosialisasi yang terus diperluas, BPS mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut berperan aktif mendukung pendataan nasional yang seyogyanya berlangsung pada 1 Juni hingga 31 Juli 2026.
Sosialisasi ini menjadi bagian dari langkah strategis BPS dalam memastikan pelaksanaan sensus berjalan efektif, sekaligus menggambarkan pertumbuhan ekonomi nasional, dengan menghasilkan data ekonomi yang akurat dan komprehensif.
Ketua Gugus Tugas Koordinasi (GARDA) SE2026, Isni Sukrianah, menegaskan bahwa Sensus Ekonomi 2026 merupakan salah satu kegiatan statistik terbesar yang dilakukan pemerintah untuk memotret kondisi perekonomian Indonesia secara menyeluruh.
Program ini dirancang sebagai instrumen utama yang menyediakan gambaran lengkap tentang aktivitas ekonomi di berbagai sektor, dari usaha mikro hingga perusahaan besar.
Menurut Isni, keberadaan SE2026 bukan hanya sebagai rutinitas lima tahunan, tetapi sebagai fondasi penting bagi pemerintah dalam merumuskan arah kebijakan ekonomi.
Ia juga menjelaskan bahwa data yang dihasilkan nantinya akan menjadi sumber informasi utama untuk memahami struktur perekonomian nasional, termasuk karakteristik, perkembangan, dan dinamika pelaku usaha di seluruh Indonesia.
“SE2026 menyediakan data komprehensif mengenai struktur perekonomian Indonesia, mulai dari jumlah pelaku usaha, skala usaha, pemanfaatan teknologi, sampai perkembangan ekonomi digital. Data ini sangat penting sebagai dasar perumusan kebijakan pembangunan nasional maupun daerah,” ujar Ketua GARDA SE2026, di Aula BPS Provinsi Kalteng, Kantor BPS Kalteng, Senin (24/11/2025).
Isni pun menekankan bahwa keterlibatan masyarakat memiliki peran penting dalam keberhasilan SE2026.
Wanita berkerudung putih ini juga menuturkan, seluruh kegiatan usaha, apa pun bentuk dan skalanya, termasuk usaha kecil, pelaku ekonomi kreatif, hingga para konten kreator, akan menjadi objek pendataan. Dengan cakupan yang sangat luas, partisipasi warga menjadi aspek yang tidak bisa ditawar.
“Kami butuh partisipasi masyarakat. Ketika petugas datang, mohon terima dengan baik. Data Anda dilindungi undang-undang dan tidak akan disebarkan atau disalahgunakan,”tegasnya.
Ia juga menggarisbawahi bahwa perlindungan kerahasiaan data merupakan prinsip wajib dalam setiap kegiatan statistik BPS.
“Karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir saat memberikan informasi yang diperlukan petugas sensus,”pintanya.
Isni menuturkan bahwa data tersebut hanya digunakan untuk keperluan statistik dan pengambilan kebijakan, bukan untuk kepentingan lainnya.
Dalam kesempatan yang sama, BPS Provinsi Kalimantan Tengah juga menjelaskan tahapan penting yang akan dilalui selama rangkaian SE2026.
Setiap tahapan telah dirancang sedemikian rupa agar proses pendataan lapangan berjalan sistematis dan memenuhi standar kualitas data yang ditetapkan.
Tahapan tersebut meliputi proses rekrutmen petugas, pelatihan teknis, pengumpulan data, hingga pengolahan dan diseminasi hasil akhir.
Rekrutmen petugas Sensus Ekonomi 2026 dijadwalkan berlangsung pada April hingga Mei 2026. Setelah itu, para petugas yang diterima akan mengikuti pelatihan intensif pada M2-M5 Mei 2026.
Pelatihan tersebut mencakup teknik wawancara, pemahaman kuesioner, penggunaan perangkat digital pendataan, serta etika saat bertugas di lapangan.
Tahap berikutnya adalah pendataan door to door yang akan berlangsung pada 1 Juni hingga 31 Juli 2026. Metode ini dipilih untuk memastikan seluruh pelaku usaha dapat terjangkau, sekaligus meminimalkan risiko terlewatnya unit usaha yang berada di lokasi-lokasi terpencil.
Setelah pendataan selesai, BPS melakukan pemeriksaan akhir di lapangan pada 1-15 Agustus 2026. Langkah ini bertujuan memeriksa konsistensi dan kelengkapan data yang sudah dikumpulkan petugas.
Tahap pengolahan data akan dilakukan mulai 16 Agustus hingga 30 September 2026, disusul penyusunan diseminasi hasil SE2026 pada 1 Oktober sampai 31 November 2026.
Dalam penjelasan, Isni mengingatkan kembali bahwa setiap tahapan tersebut membutuhkan sinergi tidak hanya dari petugas BPS, tetapi juga dari seluruh komponen masyarakat.
Isni menilai bahwa kepercayaan masyarakat kepada proses pendataan menjadi hal utama untuk mewujudkan keberhasilan Sensus Ekonomi 2026.
Ia berharap masyarakat dapat menerima kedatangan petugas dengan terbuka, dan memberikan informasi yang benar serta lengkap sesuai kondisi usaha masing-masing.
Menurutnya, partisipasi masyarakat bukan sekadar bentuk kepatuhan, melainkan kontribusi nyata dalam membangun landasan ekonomi yang lebih kuat.
Di sisi lain, BPS Provinsi Kalimantan Tengah juga menggandeng berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, akademisi, hingga komunitas pelaku usaha untuk memperluas jangkauan sosialisasi.
Dengan pendekatan kolaboratif, BPS berharap kegiatan pendataan dapat menjangkau kelompok masyarakat secara lebih menyeluruh, termasuk mereka yang belum terdaftar dalam sistem administrasi maupun yang beroperasi pada sektor informal.
Ia juga kembali menegaskan, akurasi data yang dikumpulkan sangat bergantung pada transparansi dan keterbukaan masyarakat dalam memberikan informasi kepada petugas sensus.
“Kami berharap masyarakat percaya kepada BPS dan menerima petugas sensus dengan baik. Partisipasi Anda bukan sekadar memenuhi kewajiban, tetapi kontribusi nyata untuk memetakan kekuatan ekonomi bangsa,” tandas Isni. (Red/Adv)


















