PALANGKARAYA – Suasana penuh kehangatan dan canda tawa mewarnai lomba mancing yang digelar dalam rangka memeriahkan Dies Natalis ke-62 Universitas Palangka Raya (UPR). Kegiatan yang berlangsung di Kolam Datu Mangku Palangkaraya, Sabtu (08/11/2025), diikuti puluhan civitas akademika dari berbagai unsur, mulai dari pimpinan, dosen, tenaga kependidikan, hingga mahasiswa.
Ajang ini bukan sekadar kompetisi memancing, tetapi juga menjadi ruang kebersamaan yang mempererat hubungan internal UPR sebagai kampus tertua dan terbesar di Kalimantan Tengah. Kebersamaan itu tampak dari interaksi hangat antar peserta yang memadukan suasana kompetitif dengan silaturahmi khas keluarga besar UPR.
Rektor UPR, Prof. Dr. Ir. Salampak, M.S, menyampaikan bahwa kegiatan ini memiliki makna strategis bagi pembangunan atmosfer kampus yang solid dan harmonis.
“Tanpa adanya kebersamaan antara pimpinan, dosen, dan mahasiswa tentunya akan sulit untuk mencapai hal-hal yang diharapkan dan ini salah satu upaya kita bagaimana menumbuhkan kecintaan terhadap institusi,” kata Prof. Salampak. Sabtu (08/11/2025)
Ia menekankan bahwa rasa memiliki terhadap universitas merupakan fondasi penting untuk mencapai berbagai target pembangunan institusi. Menurutnya, kegiatan sederhana seperti lomba mancing justru menjadi penguat hubungan antar unsur kampus dan sekaligus menciptakan energi positif dalam menjalankan agenda akademik.
Dalam refleksi tersebut, Prof. Salampak juga menyampaikan bahwa semangat kebersamaan di lingkungan UPR masih perlu terus diperkuat. Ia mengakui bahwa UPR memiliki sejumlah pekerjaan rumah besar dalam pengembangan institusi, salah satunya terkait peningkatan akreditasi program studi.
Saat ini, dari total 63 program studi yang dikelola UPR, baru 16 yang berstatus akreditasi unggul. Meski capaian itu dinilai cukup baik sebagai langkah awal, ia menegaskan bahwa angka tersebut masih jauh dari target ideal yang ingin dicapai UPR dalam beberapa tahun mendatang.
Prof. Salampak menyampaikan bahwa minimal 50 persen prodi harus meraih akreditasi unggul agar kualitas institusi dapat semakin kuat dan berdaya saing nasional. Target tersebut, menurutnya, hanya bisa dicapai melalui kerja kolektif seluruh elemen UPR.
“Minimal akreditasi prodi 50 persen harus unggul semua. Tentunya ini merupakan PR yang harus kita kerjakan bersama dan harus dirancang bersama untuk menyelesaikannya,” ujarnya lebih dalam.
Selain fokus pada akreditasi, Rektor UPR turut menyinggung perihal jumlah guru besar yang dimiliki UPR saat ini. Dari seluruh dosen aktif, baru 32 orang yang berstatus profesor atau sekitar 3 persen. Jumlah tersebut masih di bawah standar ideal.
Ia menjelaskan bahwa UPR menargetkan peningkatan jumlah guru besar hingga minimal mencapai 10 persen dalam beberapa tahun ke depan. Menurutnya, hal itu merupakan kebutuhan mutlak untuk memperkuat daya saing akademik dan kualitas penelitian universitas.
Lebih lanjut ia memaparkan bahwa sejumlah dosen telah menerima Surat Keputusan (SK) guru besar, dan saat ini UPR sedang mempersiapkan jadwal pengukuhan agar proses tersebut dapat terlaksana secara tertib dan bermartabat.
Semua upaya tersebut, kata Prof. Salampak, membutuhkan kekompakan civitas akademika dalam merancang strategi pengembangan jangka panjang. Momentum Dies Natalis ke-62 diharapkannya mampu menjadi pemantik semangat kolektif untuk melangkah lebih maju.
“Harapan ke depan melalui kegiatan Dies Natalis UPR ke-62 ini mari melangkah bersama, saya yakin akan lebih baik lagi ke depannya, siapa pun pemimpinnya,” tandas Salampak. (Red/Adv)


















