PALANGKARAYA – Universitas Palangka Raya (UPR) menjadikan peringatan Hari Pahlawan 10 November sebagai momentum memperkuat karakter kebangsaan dan komitmen pengabdian seluruh civitas akademika. Upacara berlangsung khidmat di halaman Rektorat UPR, melibatkan jajaran pimpinan universitas, dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa dari berbagai fakultas.
Upacara dipimpin langsung oleh Rektor UPR, Prof. Dr. Ir. Salampak, M.S., yang bertindak sebagai Inspektur Upacara sekaligus pembaca Amanat Menteri Sosial Republik Indonesia. Dalam amanatnya, ia menegaskan bahwa nilai kepahlawanan harus mewarnai setiap langkah pembangunan perguruan tinggi, terutama dalam menghadapi tantangan pendidikan di era modern.
“Perjuangan masa kini tidak lagi bersifat fisik, melainkan melalui penguasaan ilmu pengetahuan, sikap empati, serta komitmen untuk memastikan tidak ada warga bangsa yang tertinggal dari arus kemajuan,” kata Prof. Salampak. Senin (10/11/2025)
Ia menyampaikan bahwa semangat perjuangan para pahlawan pada masa lalu tetap relevan hingga hari ini. Bentuknya memang berbeda, tetapi tujuannya tetap sama: menegakkan keadilan, memperjuangkan kepentingan rakyat, dan membawa bangsa menuju kemajuan yang berkelanjutan.
Dalam pandangannya, nilai-nilai kepahlawanan tersebut selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menitikberatkan pada penguatan ketahanan nasional, keadilan sosial, peningkatan kualitas pendidikan, serta pembangunan manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif. Ia menilai arah kebijakan tersebut sesuai dengan tantangan zaman yang terus bergerak cepat dan kompleks.
Lebih jauh, Prof. Salampak menegaskan bahwa UPR sebagai universitas tertua di Kalimantan Tengah memikul tanggung jawab besar dalam mencetak generasi berkarakter dan memiliki daya saing tinggi. Baginya, tugas UPR bukan hanya menghasilkan lulusan berkompetensi akademik, tetapi juga pribadi yang memiliki tanggung jawab sosial dan kepekaan terhadap kebutuhan masyarakat.
Ia menekankan pentingnya menjadikan Hari Pahlawan sebagai momen memperkuat budaya akademik yang berbasis moral, integritas, dan etika publik. Dengan begitu, universitas dapat menjadi ruang persemaian nilai kebangsaan yang tetap relevan di tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus melaju.
Prof. Salampak juga mendorong seluruh civitas akademika agar senantiasa menjaga semangat persatuan dan rasa memiliki terhadap universitas. Menurutnya, kolaborasi antar unsur kampus merupakan kunci untuk menghadapi berbagai tantangan pendidikan tinggi, baik dalam lingkup regional maupun nasional. Tanpa kebersamaan, kata dia, sulit membangun institusi pendidikan yang kuat.
Ia menambahkan bahwa komitmen terhadap nilai kepahlawanan harus tercermin dalam pelaksanaan tridarma perguruan tinggi. Melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, UPR diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan Kalimantan Tengah dan Indonesia secara lebih luas.
Dengan semangat yang diwariskan oleh para pendiri bangsa, Prof. Salampak meyakini bahwa UPR dapat terus berkembang menjadi institusi unggul yang melahirkan generasi penerus berkarakter kuat, berwawasan kebangsaan, dan siap menghadapi dinamika zaman. Semangat itu pula yang ingin terus ditanamkan melalui peringatan Hari Pahlawan setiap tahunnya.
“Semangat perjuangan para pahlawan adalah fondasi moral bagi kita semua untuk membawa UPR semakin maju di masa mendatang,” tandas Salampak. (Red/Adv)


















