PALANGKARAYA – Program pengabdian masyarakat Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya (UPR) kembali menyasar kawasan permukiman tepian Sungai Kahayan melalui pengembangan kebun organik sebagai langkah memperkuat ketahanan pangan keluarga. Program ini merupakan bagian dari Hibah Program Dosen Pendamping Kewirausahaan Masyarakat (PDPWM) yang didanai PNBP UPR tahun 2025, dengan menggandeng Ibu-Ibu Wali Murid TK Ar Raudah Muslimat NU Kelurahan Pahandut Seberang.
Tim PDPWM FT UPR terdiri dari para dosen dan mahasiswa Fakultas Teknik UPR, yaitu Dr. Noor Hamidah, S.T., M.U.P.; Dwi Anung Nindito, S.T., M.T.; Frieda, S.T., M.T.; Dr. Mahdi Santoso, S.Hut., M.Sc.; Nazwa; dan Puput Khairani Kudadiri. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari program pemberdayaan yang telah dijalankan sejak 2023 dan 2024 dengan fokus pada pengembangan Green Kampung serta urban farming di kawasan Pahandut Seberang.
Ketua Tim PDPWM FT UPR, Dr. Noor Hamidah, S.T., M.U.P., menjelaskan bahwa kebun organik yang dikembangkan bukan hanya untuk meningkatkan produksi pangan rumah tangga, melainkan juga sebagai media edukatif bagi keluarga, khususnya ibu dan anak, agar lebih dekat dengan alam serta memahami pentingnya pelestarian lingkungan.
“Program ini memberikan apresiasi kepada Ibu-ibu Wali Murid untuk mendampingi anak-anak dalam mengenal dan belajar menanam tanaman di halaman rumah. Melalui kegiatan ini, tercipta kedekatan anak-anak dengan alam sekaligus meningkatkan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan,” ujar Dr. Noor Hamidah, Senin (17/11/2025).
Ia menerangkan bahwa pemanfaatan pekarangan rumah memiliki potensi besar dalam mendukung penyediaan pangan harian keluarga. Menurutnya, langkah sederhana seperti menanam sayuran di lahan terbatas mampu memberikan dampak positif bagi kesehatan dan ekonomi rumah tangga.
Tim PDPWM FT UPR juga menyiapkan tahapan capaian program secara sistematis. Pada tahap jangka pendek, fokus kegiatan diarahkan pada sosialisasi ketahanan pangan kepada warga. Tahap jangka menengah mencakup pelatihan pemanfaatan tanaman pekarangan, mulai dari pembuatan media tanam hingga perawatan tanaman sayur dan buah di area terbatas. Sementara itu, tahap jangka panjang bertujuan membuka peluang wirausaha bagi masyarakat melalui pemanfaatan hasil kebun organik.
Dwi Anung Nindito turut menuturkan bahwa penguatan pertanian organik berbasis rumah tangga dapat menjadi solusi nyata dalam pemenuhan pangan keluarga, sekaligus berkontribusi pada upaya pencegahan stunting di lingkungan padat penduduk.
“Melalui pola pelatihan berjenjang, kami berharap warga mampu mengembangkan produksi tanaman mandiri hingga pada akhirnya membuka peluang usaha mikro berbasis pangan sehat. Ini penting bagi pemenuhan kebutuhan sayuran dan peningkatan gizi anak-anak di Kelurahan Pahandut Seberang,” jelas Dwi Anung.
Kepala Sekolah TK Ar Raudah Muslimat NU, Mila Hayati, S.Pd., mengapresiasi kolaborasi yang berjalan. Ia menilai program kebun organik sangat selaras dengan pendidikan karakter anak usia dini, terutama dalam membangun kecintaan terhadap lingkungan.
“Kami melihat antusiasme anak-anak sangat tinggi ketika belajar menanam. Kegiatan ini membantu mereka memahami proses tumbuhnya tanaman, sekaligus memperkuat kerja sama antara guru, orang tua, dan anak. Ini pengalaman belajar yang bernilai,” ujar Mila.
Lurah Pahandut Seberang, Pitriadi, S.Sos., M.AP., juga mengapresiasi kontribusi UPR dalam mendampingi masyarakat melalui program ketahanan pangan tersebut. Menurutnya, peluang belajar yang diberikan kepada ibu-ibu dan anak-anak mampu memperkuat ikatan sosial serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Kami bangga karena program ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga membuka peluang bagi warga untuk memiliki keterampilan yang berkelanjutan. Lingkungan kami butuh inisiatif seperti ini,” ucap Pitriadi.
Tim pengabdian FT UPR turut menyampaikan terima kasih kepada Rektor UPR, Prof. Dr. Ir. Salampak, M.S., serta Ketua LPPM UPR, Dr. Ir. Evi Veonica, M.S., atas dukungan hibah yang memungkinkan terlaksananya kegiatan tersebut. Mereka berharap kolaborasi lintas pihak dapat terus diperkuat untuk mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan di kawasan tepian Kahayan.
“Kami optimistis program kebun organik ini menjadi model bagi pengembangan pertanian rumah tangga di wilayah lain. Partisipasi aktif masyarakat adalah kunci keberhasilan jangka panjang,” tandas Noor. (Red/Adv)


















