PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan melalui program restocking ikan lokal. Langkah ini disampaikan langsung Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini, dalam kegiatan restocking benih ikan di Danau Rigei, Kelurahan Tumbang Tahai, baru-baru ini.
Zaini menekankan bahwa upaya restocking bukan sekadar kegiatan rutin, melainkan strategi terarah untuk menjaga kelestarian perikanan sekaligus memperkuat ekonomi masyarakat, khususnya nelayan kecil di Kecamatan Bukit Batu yang tercatat memiliki 555 rumah tangga perikanan (RTP).
“Nelayan adalah bagian penting dari penggerak ekonomi masyarakat. Dengan restocking, kita memastikan ketersediaan ikan tetap stabil sehingga pendapatan mereka juga meningkat,” ujarnya, baru-baru ini.
Pada kegiatan restocking kali ini, sebanyak 114.086 ekor benih ikan ditebar ke Danau Rigei. Jumlah tersebut terdiri dari 100.000 ekor bantuan Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin serta 14.086 ekor yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Dinas Perikanan Kota Palangka Raya. Jumlah benih yang besar ini diharapkan mampu menambah ketersediaan stok ikan lokal secara signifikan.
Zaini menjelaskan bahwa pasokan ikan lokal memiliki pengaruh besar terhadap keberlangsungan pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM). Banyak UMKM di Kota Palangka Raya yang menggantungkan usaha mereka pada bahan baku ikan lokal, terutama untuk produk olahan seperti kerupuk ikan, abon ikan, hingga berbagai jenis panganan khas daerah.
“Ketika bahan baku ikan tersedia, UMKM bergerak, nelayan mendapatkan hasil, dan ekonomi daerah ikut tumbuh. Ini yang kita harapkan dari program ini,” jelasnya.
Ia turut mengingatkan bahwa keberhasilan program restocking tidak hanya ditentukan oleh jumlah benih yang ditebar, tetapi juga oleh kesadaran masyarakat dalam menjaga ekosistem perairan. Ia mengajak warga sekitar dan nelayan agar bersama-sama mengawasi kegiatan penangkapan ikan agar tidak terjadi eksploitasi berlebihan yang dapat merusak keseimbangan lingkungan.
“Kita harus menjaga bersama agar stok ikan tetap ada. Ini bagian dari upaya kolektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Zaini.
Melalui program restocking yang berkelanjutan, Pemerintah Kota Palangka Raya berharap sektor perikanan lokal tetap produktif, ekosistem perairan terjaga, serta aktivitas ekonomi masyarakat yang bergantung pada sektor ini dapat terus berkembang. Sinergi antara pemerintah, nelayan, dan masyarakat luas dinilai sebagai kunci utama untuk memastikan keberlanjutan sumber daya ikan di wilayah tersebut.
Upaya ini juga menjadi bagian dari langkah jangka panjang pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan daerah, sekaligus membuka ruang inovasi bagi UMKM berbasis perikanan. Dengan adanya kolaborasi yang kuat, program restocking dipandang mampu memberikan manfaat yang menyeluruh bagi perekonomian lokal.
“Ini semua kita lakukan agar kehidupan masyarakat semakin baik dari waktu ke waktu,” tandas Zaini. (Red/Adv)


















