PALANGKARAYA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalteng secara resmi mengukuhkan Komunitas Literasi dan Inklusi Kalimantan Tengah (LINK Kalteng) Generasi ke-4, Senin (30/09/2024).
Kegiatan itu dihadiri dan disaksikan oleh Kepala OJK Provinsi Kalimantan Tengah, Direktur Pemasaran dan Bisnis PT BPD Kalimantan Tengah, Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah, Area Head PT Bank Negara Indonesia Kalimantan Tengah, Direktur PT Jamkrida Kalimantan Tengah, Deputi Area Head Bank Mandiri Kalimantan Tengah, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Palangka Raya yang dalam hal ini diwakilkan oleh Kepala Bidang Kepesertaan serta beberapa pimpinan Lembaga Jasa Keuangan lainnya di Kota Palangka Raya.
Perlu diketahui bahwa LINK Kalteng merupakan komunitas mahasiswa di Provinsi Kalimantan Tengah, khususnya Kota Palangka Raya, yang telah dibentuk sejak bulan April 2021 dengan tujuan untuk meningkatkan literasi dan inklusi masyarakat Provinsi Kalimantan Tengah terkait Sektor Jasa Keuangan.
Adapun pengurus dan anggota LINK Kalteng Generasi ke-4, berasal dari 3 (tiga) Perguruan Tinggi, yakni Universitas Palangka Raya, Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, dan Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya, yang sebelumnya telah melalui proses seleksi terlebih dahulu.
Dalam sambutanya, Ketua Komunitas LINK Kalteng Generasi ke–4 terpilih, Andrau Boston Togatorop menyampaikan bahwa sebagai perpanjangan tangan dari OJK Kalimantan Tengah, seluruh pengurus dan anggota LINK Kalteng terkini berkomitmen untuk mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan melalui kolaborasi, baik di internal LINK Kalteng maupun dengan pihak eksternal.
“Saya berharap selama satu tahun kedepan Komunitas LINK Kalteng Generasi ke–4 dapat terus berkolaborasi dan bersama-sama memberikan yang terbaik dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Provinsi Kalimantan Tengah. Selain itu saya juga berharap LINK Kalteng tidak hanya menjadi rumah singgah bagi anggotanya, namun dapat menjadi wadah dan sarana untuk tumbuh, menjalin persahabatan, sekaligus belajar dalam rangka menyatukan dan mencapai satu tujuan secara bersama-sama, yaitu peningkatan literasi dan inklusi keuangan.” ujar Andrau.
Pada sambutannya, Direktur Pemasaran dan Bisnis PT Bank Kalteng Marzuki menyatakan apresiasi dan dukungan penuh terhadap Komunitas LINK Kalteng Generasi ke-4 melalui pemberian beasiswa dari PT Bank Kalteng kepada seluruh pengurus dan anggota. Komunitas LINK juga diharapkan dapat digunakan sebagai sarana untuk pengembangan diri, termasuk menjalin relasi, belajar kepemimpinan serta belajar berkarir.
“Saya harap hadirnya Komunitas LINK Kalteng dapat memberikan dampak pada peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Kalimantan Tengah dengan menjalin sinergi bersama Lembaga Jasa Keuangan khususnya melalui pelaksanaan edukasi kepada masyarakat, terlebih mengingat maraknya penawaran aktivitas keuangan ilegal, seperti pinjaman online ilegal, investasi ilegal dan judi online.” terang Marzuki.
Kepala OJK Provinsi Kalimantan Tengah, Primandanu Febriyan Aziz selaku Dewan Pembina Komunitas LINK Kalteng menyampaikan apresiasi kepada Komunitas LINK Kalteng Generasi ke-3 yang telah memberikan kontribusi dalam rangka meningkatkan indeks literasi dan inklusi keuangan di Provinsi Kalimantan Tengah. Primandanu juga menyampaikan bahwa berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2024, indeks literasi dan inklusi keuangan di Indonesia masing-masing sebesar 65,43% dan 75,02%, sehingga masih terdapat gap sebesar 9,59%.
Sehubungan dengan hal itu, selain diharapkan dapat mendorong peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan secara lebih signifikan di wilayah Kalimantan Tengah, Komunitas LINK Kalteng Generasi ke-4 juga diharapkan dapat memperkecil gap dimaksud, antara lain melalui kolaborasi dengan OJK dan Lembaga Jasa Keuangan.
“Saya juga berharap adik-adik Komunitas LINK Generasi ke-4 dapat menyebarluaskan informasi mengenai literasi dan inklusi keuangan kepada masyarakat di lingkungan masing-masing, agar dapat lebih bijak dalam melakukan pengelolaan keuangan serta tidak terjebak dalam fenomena YOLO (You Only Live Once), FOMO (Fear of Missing Out), dan FOPO (Fear of Others People Opinion).” terang Primandanu.
Kegiatan dilanjutkan dengan Training of Trainers kepada Komunitas LINK Kalteng Generasi ke-4 dengan beberapa tema, antara lain materi mengenai pengenalan OJK, pengelolaan keuangan, dan waspada aktivitas keuangan ilegal oleh OJK Kalteng, materi mengenai kebanksentralan oleh Bank Indonesia Kalteng, materi mengenai peran perbankan dalam pengembangan ekonomi daerah oleh Bank Kalteng, serta materi mengenai pengenalan produk dan layanan oleh BPJS Ketenagakerjaan. (YN)