HEADLINEPEMPROV KALIMANTAN TENGAH

Jelang Iduladha, Pemprov Kalteng Intensifkan Pengawasan Pangan

57
×

Jelang Iduladha, Pemprov Kalteng Intensifkan Pengawasan Pangan

Sebarkan artikel ini
Kegiatan sidak pemantauan harga bapok dan stok pangan yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan bersama TPID Kalteng di Palangka Raya.

PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melakukan pemantauan langsung terhadap harga dan stok pangan di sejumlah titik strategis di Kota Palangka Raya menjelang perayaan Hari Raya Iduladha 1446 H/2025 M, pada Selasa (3/6/2025).

Pemantauan dilakukan di Pasar Besar Palangka Raya dan Gudang Bulog Jalan Tjilik Riwut KM 7, yang dipimpin oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko.

“Harga bahan pokok sejauh ini masih relatif stabil. Tidak ada lonjakan signifikan yang terjadi di lapangan,” kata Yuas.

Baca Juga  Penguatan Kolaborasi Wujudkan Pengelolaan Sebangau Berbasis Kebutuhan Warga

Beberapa komoditas yang dipantau antara lain Gula: Rp18.000/kg, Beras medium: Rp13.100/kg, Beras premium: Rp16.000/kg, Minyak goreng: Rp15.700–Rp16.000/liter, Cabai merah: Rp50.000/kg, Cabai keriting: Rp60.000/kg, Bawang merah: Rp36.000/kg, Bawang putih: Rp45.000/kg, Telur dan daging ayam ras: Rp30.000–Rp34.000/kg, Daging sapi: Rp140.000/kg.

Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Prov. Kalteng, Agus Candra, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah antisipatif untuk menjaga ketersediaan dan keterjangkauan pangan jelang hari besar keagamaan.

“Ini bentuk nyata kehadiran pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan. Kami akan terus berkoordinasi agar distribusi tetap lancar dan masyarakat tidak kesulitan memenuhi kebutuhan pokoknya,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, perwakilan Bulog Kalteng, Fetrus Rholando, menyebut bahwa stok beras masih mencukupi.

Baca Juga  Kalimantan Tengah Perkuat Ketahanan Iklim Lewat Konsultasi Publik Rencana Aksi Adaptasi

Namun, penyaluran beras program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) untuk sementara dihentikan karena fokus Bulog saat ini adalah penyerapan gabah petani lokal.

“Penyaluran SPHP menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah pusat,” pungkasnya. (red/adv)

+ posts