GridArt_20240610_185117235

PALANGKARAYA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalteng mencatat, Kondisi sektor jasa keuangan hingga Bulan Mei 2024 dinilai kokoh dan tetap terjaga dengan pertumbuhan positif baik pada sektor Perbankan, Industri Keuangan Non-Bank, dan Pasar Modal.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Tengah (Kalteng), Primandanu Febriyan Aziz menyampaikan bahwa pertumbuhan positif tersebut juga mencakup fungsi intermediasi pada seluruh sektor tersebut.

“Stabilitas sektor jasa keuangan di Provinsi Kalimantan Tengah tetap terjaga, yang tercermin dari pertumbuhan aset, dana pihak ketiga, dan kredit perbankan yang terus menunjukkan nilai positif setiap tahunnya (year on year) meskipun di tengah ketegangan geopolitik nasional,” kata Danu belum lama ini.

Danu menambahkan bahwa pada Mei 2024 juga tercatat bahwa industri perbankan, kinerja Bank Umum baik konvensional maupun syariah mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Per bulan Maret 2024, aset Bank Umum di Provinsi Kalimantan Tengah tumbuh sebesar 15,82 persen (yoy), Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat sebesar 20,30 persen (yoy), dan Kredit/Pembiayaan meningkat sebesar 8,09 persen (yoy) dengan tingkat kredit bermasalah (Non-Performing Loan/Financing) sebesar 1,69 persen.

Jenis kredit didominasi oleh Kredit Konsumsi dengan porsi sebesar Rp18,41 triliun. Adapun lima sektor ekonomi kredit terbesar meliputi pertama Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan, kedua Pemilikan Peralatan Rumah Tangga Lainnya (termasuk pinjaman multiguna), ketig Perdagangan Besar dan Eceran, keempat Pemilikan Rumah Tinggal dan terakhir Industri Pengolahan.

Penyaluran kredit pada bank umum masih didominasi oleh jenis usaha non-UMKM, yaitu sebesar Rp29,67 triliun atau 64,26 persen dari total penyaluran kredit berdasarkan jenis usaha. Lima Kabupaten/Kota dengan penyaluran kredit terbesar di Provinsi Kalimantan Tengah adalah Kota Palangka Raya, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Kapuas, dan Kabupaten Barito Utara.

Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS)
Kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) pada bulan Maret 2024 juga menunjukkan pertumbuhan yang baik dibandingkan dengan posisi Maret 2023.

“Aset meningkat sebesar 8,70 persen (yoy), Dana Pihak Ketiga sebesar 9,99 persen (yoy), dan Kredit sebesar 10,57 persen (yoy). Tingkat kredit macet atau NPL BPR pada bulan Maret 2024 meningkat 1,05 persen (yoy) menjadi 3,59 persen, sedangkan tingkat kredit bermasalah atau NPF pada BPRS meningkat 4,62 persen (yoy) menjadi 7,61 persen,” tutupnya.(*)