PALANGKARAYA – Penyaluran kredit di wilayah kerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah pada periode Juli 2024, melalui bank umum, tertinggi berada di sektor Pertanian, Perburuan dan Kehutanan, yakni sebesar Rp.14,63 Triliyun. Sedangkan yang terendah ada di sektor Industri Pengolahan sebesar Rp.1,21 Triliyun. Demikian hal ini disampaikan oleh Kepala OJK Provinsi Kalimantan Tengah, Primandanu Febriyan Aziz, dalam Media Update ‘Batang Garing’, baru-baru ini.
Primandanu mengungkapkan OJK Kalteng mencatat 5 (lima) Kredit Sektor Ekonomi Tertinggi melalui Bank Umum pada Juli 2024, terdiri atas Sektor Pertanian, Perburuan dan Kehutanan sebesar Rp.14,63 Triliyun; diikuti Sektor Pemilikan Rumah Tangga lainnya sebesar Rp.13,44 Triliyun; Sektor Perdagangan Besar dan Eceran sebesar Rp.19.9 Trilyun; Sektor Pemilikan Rumah Tinggal sebesar Rp.5,20 Trilyun; lalu diakhiri Sektor Industri Pengolahan sebesar Rp.1,21 Triliyun.
“Penyaluran kredit perbankan pada periode Juli 2024 mencapai Rp.48,98 Trilyun, tumbuh 11,25 persen jika dibandingan periode Juli 2023 sebesar Rp.44,02 Trilyun (year on year),”ujarnya.
Lebih dalam, Primandanu pun menguraikan, Kredit Perbankan Berdasarkan Jenis Penggunaan, tertinggi ditujukan untuk Modal Kerja sebesar Rp.16,55 Trilyun, tumbuh 16,36 persen jika dibandingkan periode Juli 2023 sebesar Rp.14,23 Trilyun; kemudian untuk Investasi sebesar Rp.13,43 Trilyun, tumbuh 6,90 persen jika dibandingkan periode Juli 2023 sebesar Rp.12,48 Trilyun; serta untuk Konsumsi sebesar Rp.19,08 Trilyun, tumbuh 10,20 persen jika dibandingkan periode Juli 2023 sebesar Rp.17,32 Trilyun.
Selanjutnya, Primandanu juga menjabarkan, penyaluran kredit perbankan dari lini jenis usaha pada posisi Juli 2024, didonimasi oleh Kredit Usaha Non-UMKM yakni sebesar Rp.31,79 Trilyun setara 64,91 persen; Kredit Usaha Mikro yakni sebesar Rp.8,92 Trilyun setara 18,20 persen; Kredit Usaha Kecil yakni sebesar Rp.5,58 Trilyun setara 11,40 persen; serta Kredit Usaha Menengah sebesar Rp.2,69 Trilyun setara 5,49 persen. (YN)