PALANGKARAYA – Untuk menjaring mahasiswa dan mahasiswi yang memiliki komitmen dan mampu menjadi role model dalam meningkatkan kesadaran warga kampus terkait isu kekerasan seksual. Maka, Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual Universitas Palangka Raya (SATGAS PPKS UPR) melaksanakan kegiatan pemilihan Duta Anti Kekerasan Seksual, Jumat (05/7/2024).
Dengan tema “Membentuk Generasi yang Tanggap dan Berani dalam Menanggulangi dan Melawan Tindak Kekerasan Seksual” dapat menjadi sebuah langkah konkret untuk menciptakan lingkungan yang aman dan adil bagi penyintas.
“Melalui partisipasi aktif generasi muda, diharapkan bahwa perjuangan melawan kekerasan seksual dapat terus ditingkatkan dan mendapatkan perhatian yang lebih serius bagi seluruh civitas akademika,” kata Ketua SATGAS PPKS UPR, Dr. Kiki Kristanto, SH,MH,C.L.A
Kiki juga menyampaikan bahwa partisipan dalam kegiatan kali ini sebanyak 14 mahasiswa dari berbagai fakultas. Dengan rangkaian kegiatan tahap pertama sesi wawancara kemudian dilanjutkan dengan sesi presentasi rencana program kerja.
Dirinya juga menyampaikan bahwa para peserta yang mayoritas merupakan aktivis sosial, berkompetisi untuk menjadi duta yang akan memperjuangkan hak-hak korban kekerasan seksual serta mengedukasi rekan sebayanya tentang pentingnya menghormati dan melindungi setiap individu dari segala bentuk kekerasan.
Seluruh peserta pada Pemilihan Duta Anti Kekerasan Seksual kemudian akan mengikuti pelatihan Peer Counselor sebagai tahap pengembangan karakter untuk menjadi konselor sebaya yang inovatif dan solutif.
Adapun para juri dalam Pemilihan Duta Anti Kekerasan Seksual yakni dari unsur SATGAS PPKS UPR yakni Dr. Kiki Kristanto, SH,MH,CLA, Dr. Firlianty, SPi, MS, Jonita Jalianery, SH, MH, Andi Ilmi Utama, SIP, MIP, Theresia Mentari, SE, MSA, Erick Kurnia Firdaus, SH serta unsur dari Dharma Wanita Persatuan UPR, Eny Sosilowati, SH, LLM.
“Duta Anti Kekerasan Seksual yang terpilih nantinya akan menjadi Mitra bagi SATGAS PPKS UPR yaitu sebagai perpanjangan tangan disetiap Fakultas yang ada di Universitas Palangka Raya dalam rangka memerangi kekerasan seksual,” tutupnya. (Red)