banner 468x60
HEADLINEHUKUM & PERISTIWA

Fenomena Mabuk Kecubung Meresahkan, 4 Orang Sempat Dirawat di RSUD Doris Sylvanus

Kepala Bidang Hukum dan Humas RSUD Doris Sylvanus, Hairil Anwar.
banner 468x60

PALANGKARAYA – Mabuk kecubung merupakan fenomena baru di kalangan anak muda khususnya terjadi di Kota Palangka Raya bahkan hal tersebut dinilai meresahkan oleh kalangan masyarakat.

Berdasarkan informasi, belum lama ini pihak kepolisian dari Ditsamapta Polda Kalteng sempat mengamankan sejumlah orang pria yang diduga mabuk kecubung karena berkelakuan aneh diluar kontrol.

banner 300x600

Selain itu, selama terjadinya fenomena mabuk kecubung di Kota Palangka Raya ini, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Doris Sylvanus sempat merawat sebanyak 4 orang, hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Hukum dan Humas RSUD Doris Sylvanus, Hairil Anwar.

“Sebelumnya ada dua pasien pria yang masuk ke rumah sakit Doris Sylvanus, kemudian ada lagi masuk dua orang jadi total semua yang dirawat ada 4 dikarenakam mabuk kecubung,” katanya melalui keterangan rilis yang diterima, Senin (22/7/2024).

Baca Juga  KKN UPR 2025 Usung Literasi dan Desa Tangguh

Lanjutnya, ke 4 pasien tersebut ketika dilakukan pemeriksaan oleh dokter mengeluh jalan sempoyongan, mual, gelisah, linglung dan berbicara tidak jelas, hal itu lantaran disebabkan mengonsumsi buah kecubung.

“Untuk ke 4 pasien sudah dinyatakan stabil setelah menjalani perawatan selama dua hari. Berdasarkan hasil pemeriksaan semua pasien ini murni keracunan buah kecubung, akibatnya memang fatal jika mengomsumsi terlalu banyak, bisa mengakibatkan gangguan kejiwaan,” jelasnya.

Ia menambahkan, buah kecubung sejatinya tidak untuk di konsumsi sembarangan, karena buah tersebut apabila disalah gunakan akan menjadi rancun didalam tubuh dan berakibat fatal terutama bagi kesehatan.

Baca Juga  DPRD Kalteng Dorong Legalitas Tambang Emas di Mentaya Hulu

“Sebaiknya masyarakat tidak mengonsumsi buah kecubung ini, sebab buah tersebut merupakan racun, bahkan jika di konsumsi secara terus menerus bisa mengakibatkan gangguan jiwa dan efeknya dirasakan seumur hidup,” tutupnya. (*)

+ posts
banner 300250
banner 468x60
Exit mobile version