IMG-20240903-WA0011

FOTO: Ketua Tim Advokasi dan Hukum Pasangan Willy-Habib, Donny Lasedauw (kemeja hitam, kacamata hitam) saat didampingi jajaran tim penjaringan DPW Partai NasDem Kalteng, Selasa (03/09/2024).

PALANGKARAYA – Ketua Bidang Advokasi dan Hukum Tim Pasangan Willy Midel Yoseph dan Habib Ismail Bin Yahya (Willy-Habib), Donny Lasedauw angkat bicara seraya mempertanyakan akurasi data hasil survey elektibilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalteng yang dilakukan oleh lembaga survey yang dianggap kredibel yang diduga dilakukan oleh Poltracking, antara tanggal 1-7 Agustus 2024 lalu.

Hasil survey elektibilitas yang dihasilkan dirasa sangat janggal dan patut untuk dipertanyakan akurasinya. Pasalnya, antara tanggal 1-7 Agustus 2024 Nadalsyah (Koyem) belum berpasangan dengan Supian Hadi (SHD). Faktanya, saat itu Nadalsyah masih berpasangan dengan SKY.

Kemudian, Abdul Razak belum berpasangan dengan Sri Suwanto, faktanya saat itu Abdul Razak masih berpasangan dengan Perdie M. Yoseph. Dan, diantara tanggal itu, Willy Midel Yoseph pun masih belum berpasangan dengan Habib Ismail Bin Yahya.

Berdasarkan hasil survey elektibilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalteng itu, digambarkan bahwa Pasangan Agustiar Sabran-Edy Pratowo memiliki elektibilitas tertinggi 38,9 persen; Pasangan Nadalsyah-SHD memiliki elektibilitas 26,6 persen; Pasangan Abdul Razak-Sri Suwanto memiliki elektibilitas 7,2 persen, serta Pasangan Willy-Habib memiliki elektibilitas 6,8 persen.

“Jangan sampai hal demikian menjadi suatu pembohongan publik, dan akhirnya ada pihak-pihak yang merasa dirugikan bahkan bisa merugikan pasangan calon tertentu. Dalam hal ini, Siapa sebenarnya yang berbohong?,”tanya Donny, Selasa (03/09/2024) sore, saat memberikan keterangan pers kepada awak media.

Lanjut Donny Lasedauw yang juga seorang akademisi FH UPR ini menuturkan bahwa pihaknya tidak ada kepentingan apapun atas hasil survey dimaksud. Kendati demikian, pihaknya hanya ingin mengedukasi masyarakat.

ia pun mengatakan mengingat Poltracking ini adalah lembaga survey yang kredibel, tentunya harus tahu kondisi dan fakta di lapangan pada rentang waktu tanggal 1 sampai 7 Agustus 2024 itu, apakah benar sudah ada komposisi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalteng saat itu, sesuai dengan hasil yang di survey?.

Tak hanya itu, Dirinya pun mempertanyakan hasil survey yang dilakukan oleh Poltracking itu apakah benar, atau ada pihak tertentu yang mengedit, sehingga seolah-olah hasil survey itu terkesan benar. “Jika benar itu dilakukan oleh lembaga survey Poltracking, maka kami pun meminta lembaga Poltracking ini melakukan klarifikasi terhadap akurasi data yang dihasilkan. Jangan sampai, kredibilitas lembaga survey Poltracking diragukan oleh masyarakat, lantaran adanya kejanggalan tersebut,”ujarnya lagi.

Donny pun berharap kepada masyarakat, supaya dapat lebih cermat dalam menyaring (saring) semua informasi sebelum sharing (dibagikan,red) secara luas.

“Pahami terlebih dahulu informasi yang diterima, lalu pastikan kebenaran kondisi dan fakta lapangannya, benar atau tidak suatu informasi tersebut, setelah itu baru lah bisa di share,”kata dia menambahkan.

Imbuh Donny, sebagai langkah ke depan Tim Advokasi dan Hukum Pasangan Willy-Habib akan bersurat ke lembaga survey Poltracking guna meminta klarifikasi atas akurasi survey tersebut. (Yn)