PALANGKARAYA – Purun merupakan tanaman liar di lahan gambut, diolah menjadi berbagai produk kreatif seperti tas, tikar, dan peralatan rumah tangga. Kendati produk tersebut memiliki potensi besar, namun pemasaran tradisional yang selama ini dilakukan masyarakat khususnya di Desa Tumbang Nusa Kabupaten Pulang Pisau masih menjadi kendala bagi para pengrajin untuk memperluas pasaran.
Dalam upaya menyelesaikan permasalah yang dihadapi tersebut. Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Palangka Raya (UPR), yang terdiri dari Dr. Saputra Adiwijaya, S.Sos., M.Si., Muhammad Arief Rafsanjani, S.Ant., M.A., dan Siti Unvaresi Misonia Beladona, M.Si.
Melalui pendanaan dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM), Kemendikbudristek, tahun 2024. Tim Pengabdian Masyarakat di Kelompok Pengrajin Purun Nusa Sehati, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah menginisiasi pelaksanaan kegiatan Pelatihan Digital Marketing.
“Ibu-ibu dari Kelompok Usaha Nusa Sehati di Desa Tumbang Nusa, Kabupaten Pulang Pisau, baru saja menyelesaikan pelatihan digital marketing yang bertujuan memperluas jangkauan pemasaran produk olahan purun,” kata Saputra Adiwijaya belum lama ini.
Dijelaskanya, Pelatihan ini merupakan bagian dari skema pemberdayaan berbasis masyarakat dengan ruang lingkup Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat.
Bertujuan lanjutnya menambahkan, meningkatkan produktivitas dan kapasitas kelompok pengrajin purun melalui kemitraan masyarakat.
“Pelatihan ini membekali peserta dengan keterampilan digital marketing, mencakup cara membuat akun media sosial untuk bisnis, strategi pembuatan konten promosi yang menarik, serta penggunaan marketplace dan platform e-commerce untuk meningkatkan penjualan,” bebernya menambahkan.
Dengan adanya program pemberdayaan ini diharapkan para pengrajin Kelompok Usaha Nusa Sehati mampu mempraktikkan pengetahuan yang didapat untuk memperkuat posisi produk purun mereka di pasar digital dan meningkatkan taraf hidup.
Tentang Kelompok Usaha Nusa Sehati Kelompok Usaha Nusa Sehati adalah komunitas pengrajin perempuan di Desa Tumbang Nusa yang fokus pada produksi kerajinan tangan dari purun, seperti tas, tikar, dan perabot rumah tangga.
“Produk olahan purun yang mereka hasilkan telah dikenal di tingkat lokal dan regional, dan dengan bantuan teknologi digital, mereka berupaya memperluas jangkauan pasar ke tingkat nasional dan internasional,” ujarnya lebih dalam lagi.
Pihaknya berharap dengan pelatihan yang dilakukan oleh tim, kelompok masyarakat tersebut mampu meningkatkan daya saing di pasar digital, mempromosikan produk ramah lingkungan, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi desa.
Disisi lain, Dosen Sosiologi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Palangka Raya, Ida Bagus Suryanatha menyampaikan bahwa strategi digital marketing kini menjadi kunci utama dalam mengembangkan usaha kecil menengah (UKM), terutama di daerah-daerah yang masih memiliki keterbatasan akses pemasaran.
“Dengan memanfaatkan teknologi digital, ibu-ibu di sini bisa mempromosikan produk olahan purun mereka tidak hanya di Pulang Pisau, tapi juga ke berbagai wilayah di Indonesia, bahkan internasional,” ujar Ida.
Pemaparan materi digital marketing oleh Ida Bagus Suryanatha, Dosen Sosiologi UPR Pelatihan ini disambut dengan antusias oleh para peserta.
Salah satu anggota Kelompok Usaha Nusa Sehati, mengungkapkan bahwa pelatihan ini memberikan wawasan baru mengenai potensi besar dalam pemasaran online.
“Selama ini kami hanya menjual produk secara langsung di pasar lokal, tapi sekarang kami sadar bahwa internet membuka peluang lebih luas untuk menjual produk kami dan meningkatkan kesejahteraan keluarga,” ungkapnya.
Hal senda juga disampaikan Kepala Desa Tumbang Nusa, Lily, juga menyambut baik inisiatif ini. Menurutnya, pelatihan digital marketing sangat penting bagi masyarakat yang ingin berinovasi dan memajukan ekonomi desa.
“Kami berharap produk olahan purun dari Desa Tumbang Nusa semakin dikenal luas dan mampu meningkatkan ekonomi desa,” tutup Lily. (YN)