PALANGKARAYA – Ribuan anak-anak TK dari berbagai lembaga pendidikan di Kota Palangka Raya tampak antusias mengikuti kegiatan manasik haji yang digelar oleh Badan Koordinasi Taman Kanak-Kanak Islam Dewan Masjid Indonesia (BKTKI-DMI) Kota Palangka Raya. Kegiatan ini berlangsung di Lapangan Makorem 102/Panju Panjung, baru-baru ini.
Dalam kegiatan tersebut, para siswa mengenakan pakaian ihram putih dan dengan semangat menjalani setiap rangkaian ibadah haji, seperti thawaf mengelilingi Ka’bah mini, melakukan sai, dan melontar jumrah. Manasik ini dirancang untuk memberikan pemahaman menyenangkan mengenai rukun Islam kelima.
Ketua BKTKI-DMI Kota Palangka Raya, Evi Yuniati, mengaku bangga melihat antusiasme anak-anak meski sempat menghadapi cuaca kurang bersahabat. Menurutnya, kegiatan ini sangat efektif dalam membentuk karakter religius sejak dini.
“Kegiatan manasik haji ini merupakan langkah positif dalam membentuk karakter anak-anak yang saleh dan salihah. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan setiap tahun,” ujar Evi.
Evi menambahkan, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang simulasi ibadah, tetapi juga sarana bagi anak-anak untuk membangun kebersamaan dan mempererat hubungan emosional dengan teman sebayanya. Hal ini diharapkan dapat mendukung perkembangan sosial mereka.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Jayani, menyambut baik inisiatif dari BKTKI-DMI tersebut. Ia menilai manasik haji merupakan kegiatan yang relevan untuk memperkenalkan nilai-nilai keagamaan sejak usia dini.
“Kegiatan ini tidak hanya mengenalkan tata cara ibadah haji, tetapi juga memperkenalkan nilai keimanan, kesabaran, dan kebersamaan yang harus dimiliki sejak usia dini,” ujar Jayani.
Jayani berharap kegiatan semacam ini bisa menjadi agenda rutin dan terus dikembangkan dengan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan. Ia menyebut bahwa pendidikan spiritual harus seimbang dengan pendidikan akademik demi menciptakan generasi yang utuh.
“Kegiatan manasik haji ini bukan hanya sebagai pembelajaran tentang ibadah, tetapi juga sebagai ajang mempererat hubungan antara sekolah, orang tua, dan pemerintah dalam mendidik generasi penerus yang berakhlak mulia,” tandas Jayani. (Red/Adv)