PALANGKARAYA – Penjabat (Pj) Wali Kota Palangka Raya, Akhmad Husain bersama jajaran Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melakukan kunjungan kerja ke Kampung Warna-Warni Jodipan, Kota Malang, Jawa Timur, baru-baru ini.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk mempelajari secara langsung inovasi penataan kawasan kumuh yang telah berhasil diterapkan dan berdampak positif bagi masyarakat.
Dipilihnya Kampung Warna-Warni Jodipan sebagai lokasi studi lapangan bukan tanpa alasan. Kampung yang dahulu merupakan kawasan permukiman kumuh itu kini menjelma menjadi ikon wisata Kota Malang yang ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.
“Kampung Warna-Warni Jodipan merupakan salah satu ikon wisata kreatif dan solusi inovatif penanganan kawasan kumuh. Maka itu dipilih sebagai lokasi studi lapangan Pemko Palangka Raya,” ujar Akhmad Husain.
Ia menegaskan bahwa kunjungan ini menjadi bagian dari strategi peningkatan kapasitas aparatur pemerintah dalam menata kawasan permukiman yang belum tertangani secara optimal. Selain itu, pihaknya berharap hasil studi ini bisa diterapkan di Palangka Raya melalui pendekatan yang sesuai dengan karakteristik lokal.
“Kami ingin belajar langsung dari keberhasilan Kampung Warna-Warni Jodipan dalam menata kawasan kumuh menjadi tempat yang lebih layak huni dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat,” ucapnya.
Menurutnya, konsep penataan kawasan yang melibatkan unsur kreativitas, partisipasi masyarakat, dan peran sektor swasta menjadi nilai lebih yang dapat direplikasi. Pemerintah Kota Palangka Raya berharap pendekatan serupa mampu menciptakan kawasan pemukiman yang estetis, sehat, dan produktif.
“Tentu tujuan akhirnya dapat mendukung kualitas hidup warga, sekaligus memaksimalkan potensi wisata di Palangka Raya,” tutur Husain.
Selama kunjungan kerja itu, rombongan Pemko Palangka Raya menerima paparan langsung dari pengelola Kampung Warna-Warni Jodipan. Penjelasan mencakup proses perencanaan, pelaksanaan hingga perawatan berkelanjutan yang menjadikan kawasan tersebut tetap menarik dan bernilai ekonomi.
Selain itu, para peserta kunjungan juga mengikuti diskusi interaktif dengan perwakilan masyarakat setempat guna memperdalam pemahaman mengenai pola kolaborasi antara pemerintah, warga, dan sektor swasta dalam menciptakan perubahan kawasan.
“Kami berharap apa yang kami pelajari dari Jodipan dapat segera diadaptasi dalam skala lokal, agar Palangka Raya ke depan memiliki kawasan-kawasan inspiratif serupa,” tandas Husain. (Red/Adv)