“Ini sudah di luar dugaan saya, tidak seperti konten-konten saya yang lain. Kalau dampaknya seperti ini dan membuat pihak-pihak dan masyarakat Kalteng merasa dirugikan, sekali lagi saya mohon maaf, dan akan memproduksi konten yang lebih positif dan bermanfaat bagi masyarakat,” lanjutnya.
Ketua PWI Kalteng, M. Zainal, menyesalkan tindakan Saif Hola dan menegaskan bahwa konten tersebut telah mencemarkan nama baik jurnalis dan melecehkan kepala daerah.
“Kalau dia wartawan, pasti tahu etika. Ini jelas bukan wartawan, hanya mengaku-ngaku. Dan kami minta dia minta maaf secara terbuka, karena sudah merusak citra jurnalis,” tegas Zainal.
Ketua Dewan Kehormatan PWI Kalteng, Sadagori Henoch Binti, Ketua Tim Hukum PWI Heronika Rahan, serta perwakilan berbagai ormas seperti Pemuda Pancasila, Fordayak, hingga LSR LPMT Kalteng turut mengecam tindakan tersebut dan mengingatkan pentingnya etika serta tanggung jawab dalam kebebasan berekspresi di media sosial.
“Harus bangga dengan pemimpin kita, walaupun video sempat viral Pak Gubernur Kalteng tidak merespon secara emosi, visi misi yang diterapkan Pak Gubernur yakni huma betang sangat diterapkan,” tandas Suriansyah. (Red/Adv)