PALANGKA RAYA – Personel TNI dari Kodim 1016/PLK mulai menjalankan tugas pengamanan di Kantor Kejaksaan Negeri Palangka Raya sebagai bagian dari kerja sama antara kedua lembaga dalam menjaga aset strategis negara. Kehadiran mereka diawali dengan pelaksanaan apel bersama, Selasa pagi.
Kepala Kejari Palangka Raya, Andi Murji Machfud, menuturkan bahwa pengamanan yang dilakukan ini bersifat terbatas dan menyasar objek vital seperti aset kejaksaan, personel internal, serta pimpinan kejaksaan. Ia menekankan bahwa hal ini berbeda dengan pola penjagaan yang biasa dilakukan oleh petugas keamanan.
“Pengamanan ini mulai berlaku sejak hari ini (Selasa), kami sudah berkoordinasi (dengan TNI),” ucap Andi saat ditemui di lokasi apel pagi, Selasa (20/05/2025).
Andi menjelaskan, maksimal hanya 10 prajurit TNI yang akan dikerahkan, dengan kehadiran di lokasi menyesuaikan potensi kerawanan serta tingkat ancaman yang telah dianalisis sebelumnya.
“Maksimal 10 prajurit, tapi jangan dikonotasikan bahwa semuanya (10 pasukan itu) hadir di sini semua, tidak demikian,” ujar Andi kepada wartawan.
Menurutnya, strategi ini digunakan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan menjamin keamanan seluruh unsur yang berada di bawah naungan Kejaksaan Negeri Palangka Raya.
Ia juga menyampaikan bahwa pengamanan akan terus dievaluasi dan disesuaikan dengan perkembangan kondisi di lapangan serta ancaman yang mungkin timbul.
Kolaborasi ini, kata Andi, merupakan langkah strategis untuk menjamin kelangsungan proses hukum yang aman dan kondusif di lingkungan Kejari.
“Semua (yang dilibatkan) tergantung kepada bagaimana kajian berupa ancaman gangguan yang bisa dihadapi dan membahayakan personel, pimpinan, maupun aset-aset vital yang ada di kejaksaan,” tandas Andi. (Red/Adv)
