PALANGKARAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya menetapkan tiga program utama pembangunan yang akan menjadi prioritas dalam periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2025 hingga 2029. Tiga fokus tersebut adalah revitalisasi drainase kota, modernisasi Pasar Kahayan, serta penataan kawasan bantaran Sungai Kahayan.
Kebijakan strategis ini menjadi bentuk respons pemerintah terhadap permasalahan nyata yang dirasakan masyarakat kota, mulai dari persoalan banjir musiman hingga kondisi pasar yang dianggap belum representatif.
Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini, menyampaikan bahwa penanganan banjir menjadi perhatian utama. Sistem drainase yang ada dinilai belum optimal sehingga perlu revitalisasi di sejumlah titik rawan.
“Modernisasi Pasar Kahayan diarahkan untuk menciptakan pasar rakyat yang bersih, modern, dan representatif, serta mendukung perekonomian masyarakat,” ujar Zaini, belum lama ini.
Untuk kawasan bantaran Sungai Kahayan, penataan dilakukan agar menjadi ruang publik yang ramah, bersih, dan mendukung sektor pariwisata. Kawasan ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas umum yang menunjang aktivitas warga.
Zaini menjelaskan bahwa program drainase akan dilakukan secara selektif di lokasi-lokasi yang kerap terdampak genangan. Sementara modernisasi pasar akan dilakukan secara bertahap dan melibatkan berbagai pihak terkait.
Penataan bantaran sungai akan dirancang dengan pendekatan terpadu, mencakup aspek keamanan, kenyamanan, serta daya tarik visual kota.
“Pemerintah Kota Palangka Raya optimistis bahwa ketiga program prioritas ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat Palangka Raya,” tandas Zaini. (Red/Adv)