PALANGKARAYA – Pemuda Katolik menunjukkan eksistensinya di kancah nasional dengan menghadiri pembukaan Rapat Pimpinan Paripurna Nasional (RAPIMPURNAS) Pemuda/KNPI 2025 yang berlangsung di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalimantan Tengah. Agenda ini menjadi ajang strategis pemuda Indonesia dalam mempersiapkan langkah menuju Indonesia Emas 2045.
Kegiatan yang berlangsung sejak 3 hingga 6 Juli 2025 ini mengangkat tema besar “Harapan Pemuda Indonesia Menuju Indonesia Emas 2045” dan diikuti organisasi kepemudaan dari seluruh Indonesia.
Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma, menyampaikan bahwa forum ini bukan sekadar seremonial, namun menjadi wadah menyatukan gagasan lintas organisasi demi masa depan bangsa yang inklusif dan berkeadilan, Kamis (03/07/2025) malam.
Ia menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antar organisasi kepemudaan untuk menjawab tantangan pembangunan nasional di era yang penuh ketidakpastian.
“Pemuda Katolik hadir bukan hanya sebagai peserta, tetapi sebagai mitra strategis dalam membangun visi bersama. Kita ingin memastikan bahwa suara pemuda dari berbagai latar belakang turut mewarnai arah pembangunan nasional,” tegas Gusma.
Ketua Pemuda Katolik Komisariat Daerah Kalimantan Tengah, Dorothea S. Jasi, menyebut bahwa keikutsertaan mereka menjadi bagian dari kontribusi nyata terhadap regenerasi dan kaderisasi pemuda masa depan.
Menurutnya, keterlibatan dalam forum nasional seperti ini merupakan langkah penting agar suara pemuda daerah turut mewarnai diskursus nasional.
“Ini adalah wujud komitmen kami untuk terus mendukung proses kaderisasi dan suksesi kepemimpinan pemuda. Kami percaya bahwa masa depan Indonesia ada di tangan generasi muda yang visioner dan inklusif,” ujarnya.
Selama empat hari ke depan, RAPIMPURNAS menjadi forum konsolidasi ide, strategi, dan arah kebijakan kepemudaan nasional yang akan menentukan posisi pemuda dalam pembangunan jangka panjang.
Momentum ini juga diharapkan dapat memperkuat jejaring kerja sama antar organisasi untuk menciptakan iklim kepemudaan yang produktif dan berorientasi pada masa depan.
“Dari sinilah kita bergerak bersama membangun Indonesia yang berdaya saing dan berkeadilan sosial,” tandas Stefanus. (Red/Adv)
