BUNTOK – Pemerintah Kabupaten Barito Selatan menyatakan dukungannya terhadap kemajuan pendidikan tinggi keagamaan di daerah, saat menghadiri Rapat Senat Terbuka Wisuda Sarjana Ke-12 Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Ma’arif Buntok, yang dilaksanakan di Gedung Jaro Pirarahan, Selasa (05/08/2025).
Acara tersebut turut dihadiri oleh Ketua Kapertais Wilayah XI Kalimantan, Kepala Perangkat Daerah se-Kabupaten Barsel, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan seluruh civitas akademika STAI Al-Ma’arif Buntok.
Asisten Pemerintahan dan Kesra, Yoga P. Utomo, yang mewakili Bupati Barito Selatan, Eddy Raya Samsuri, menyampaikan bahwa wisuda merupakan tonggak awal perjalanan baru bagi para sarjana yang telah lulus dari institusi pendidikan keagamaan ini.
“Pemerintah daerah menyambut baik dan memberikan dukungan penuh terhadap setiap upaya peningkatan mutu pendidikan di wilayah ini. Kami berharap para wisudawan mampu mengimplementasikan ilmu yang diperoleh untuk kemajuan masyarakat dan daerah,” ujar Yoga membacakan sambutan Bupati, Selasa (05/08/2025).
Menurutnya, lembaga pendidikan tinggi seperti STAI Al-Ma’arif memiliki peran strategis dalam membangun sumber daya manusia unggul dan berakhlak mulia di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.
Ketua Yayasan Pengembangan Islam (YPI) Buntok, Irawansyah, dalam sambutannya juga memberikan apresiasi kepada seluruh civitas akademika atas konsistensinya membina mahasiswa dan mencetak lulusan yang berkualitas.
Ia mengingatkan bahwa keberhasilan meraih gelar sarjana bukanlah akhir dari proses pembelajaran, melainkan awal untuk berkarya dan mengabdi di tengah masyarakat secara nyata dan berkesinambungan.
Sementara itu, Ketua STAI Al-Ma’arif Buntok, Achmad Gazali, mengungkapkan bahwa dalam wisuda kali ini terdapat 37 orang lulusan yang resmi menyandang gelar sarjana dari Program Studi Pendidikan Agama Islam.
“Terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Barito Selatan atas dukungan dan perhatiannya selama ini. Kami terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya dalam bidang keagamaan,” pungkas Achmad. (Red/Adv/Via)