PALANGKARAYA – Kantor Perwakilan Wilayah (KPw) Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah menggelar kegiatan QRIS Jelajah Budaya Indonesia sebagai upaya meningkatkan literasi dan edukasi keuangan digital bagi masyarakat di Bumi Tambun Bungai. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, mulai Sabtu 23 hingga Minggu 24 Agustus 2025, dengan melibatkan puluhan influencer, penggiat media sosial, generasi Z, serta kalangan perbankan.
Kepala KPw Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah, Yuliansyah Andrias mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 sekaligus momentum untuk memperluas pemahaman masyarakat terkait layanan keuangan digital.
“Alhamdulillah, di tahun 2025 ini, kita sudah memasuki tahun kedua, di mana target kita sampai akhir tahun nanti ada 22.000 pengguna. Dan, kita sangat optimis, target itu bahkan bisa terlampaui, karena di akhir bulan Agustus 2025 ini, target tersebut sudah mencapai 60 persen dari target yang ada,” ucap Yuliansyah Andrias, saat dibincangi awak media, Minggu (24/08/2025) pagi.
Ia menegaskan, dukungan pemerintah daerah dan berbagai kalangan di Kalimantan Tengah melalui penyelenggaraan beragam kegiatan memberikan dampak positif terhadap perkembangan QRIS di wilayah tersebut.
Yuliansyah juga menyoroti dominasi generasi Z dalam penggunaan QRIS yang menjadi bukti bahwa kalangan muda sangat cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital.
Menurutnya, peran influencer dan generasi Z memiliki kontribusi signifikan dalam memperluas literasi serta mempercepat adopsi layanan pembayaran digital di tengah masyarakat.
Selain itu, ia mengungkapkan bahwa peserta QRIS Jelajah Budaya Indonesia akan mengikuti penilaian untuk menentukan perwakilan terbaik yang akan dikirim ke tingkat regional Kalimantan hingga nasional.
Rencananya, ajang kompetisi tingkat nasional ini bakal diselenggarakan pada pertengahan September 2025 mendatang dengan melibatkan perwakilan dari berbagai provinsi.
“Momentum ini menjadi peluang besar untuk mengangkat budaya sekaligus memperkuat pemahaman masyarakat tentang transaksi digital yang aman dan efisien,” tutup Yuliansyah. (Red/Adv)
