EKONOMI & BISNISHEADLINENASIONAL

Edukasi Wartawan Kalteng: BI Paparkan Sistem Kelola Rupiah Modern

25
×

Edukasi Wartawan Kalteng: BI Paparkan Sistem Kelola Rupiah Modern

Sebarkan artikel ini
FOTO Ist.: Analis Yunior Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Nurul Hakim.

JAKARTA – Sebanyak 30 wartawan asal Kalimantan Tengah (Kalteng) yang tergabung dalam kegiatan Forum Komunikasi Media (FKM) 2025, berkesempatan mengikuti sesi pelatihan bersama Bank Indonesia (BI), Kamis, 09 Oktober 2025. Kegiatan berlangsung di Hotel Milenium Sirih, Jakarta Pusat, dan difasilitasi oleh Kantor Perwakilan Wilayah BI Kalimantan Tengah.

Materi pelatihan disampaikan langsung oleh Analis Yunior Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Nurul Hakim, dengan topik utama “Peran BI dalam Pengelolaan Uang Rupiah serta Mekanisme Pelaporan.”

Nurul menjelaskan bahwa seluruh proses pengelolaan uang Rupiah dilakukan secara terintegrasi mulai dari perencanaan, pencetakan, pengedaran, hingga pemusnahan.

“BI merupakan satu-satunya lembaga yang berwenang mengedarkan Rupiah kepada masyarakat. Setiap proses dijalankan sesuai amanat Undang-Undang Mata Uang dan dilakukan dengan koordinasi ketat bersama pemerintah,” ujarnya, Kamis (09/10/2025) pagi.

Baca Juga  PT Adaro Dinilai Sukses Jalankan Program Pasca Tambang, DPRD Kalteng: Layak Jadi Teladan Nasional

Ia menegaskan, aspek keamanan uang terus ditingkatkan melalui inovasi teknologi mutakhir pada Uang Rupiah Tahun Emisi 2022 (TE 2022).

Uang seri ini telah dilengkapi dengan benang pengaman microlenses, tinta berubah warna (OVMI), serta penguatan fitur Ultra Violet (UV) yang menjadikan Rupiah lebih sulit dipalsukan dan lebih tahan lama.

“Desain TE 2022 dirancang agar Rupiah semakin Indah, amaN, dan TAhaN lama atau INTAN. Inovasi ini bahkan mendapat penghargaan internasional sebagai Best New Banknote Series dari IACA tahun 2023,” tutur Nurul.

Selain itu, BI juga membentuk laboratorium analisis uang palsu yakni Bank Indonesia Counterfeit Analysis Center (BI-CAC) dan empat Regional Counterfeit Analysis Center (BI-RCAC) di berbagai provinsi.

Fasilitas tersebut berperan penting dalam memverifikasi keaslian uang yang diragukan serta menjadi pusat data peredaran uang palsu nasional.

Baca Juga  Bazar dan Lomba Inovasi Bisnis Warnai Semangat UMKM Barsel

“Melalui BI-CAC, masyarakat dapat melaporkan uang yang diragukan keasliannya dan BI akan melakukan verifikasi bersama aparat hukum,” tambahnya.

Di akhir paparannya, Nurul menekankan pentingnya program Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah (CBP Rupiah) untuk membangun kesadaran masyarakat.

“Rupiah bukan sekadar alat tukar, tetapi simbol kedaulatan dan persatuan bangsa,” tandas Nurul. (Red/Adv)

+ posts