PALANGKA RAYA – Peran perguruan tinggi dalam mendorong optimalisasi lahan pertanian berkelanjutan kembali ditegaskan melalui riset bersama yang dilaksanakan Universitas Palangka Raya bersama Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah serta PT Komatsu Marketing and Support Indonesia.
Kegiatan riset ini merupakan implementasi konkret nota kesepahaman lintas sektor dalam rangka memperkuat ketahanan pangan daerah berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.
Riset bersama tersebut ditandai dengan tanam perdana benih padi varietas Inpari 32 HDB pada lahan CSR Tahun 2025 seluas 6 hektare yang berlokasi di Blok A5, Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas.
Kegiatan ini melibatkan tim peneliti Fakultas Pertanian UPR yang terdiri dari dosen lintas keahlian, mulai dari agronomi, teknik pertanian, hingga pengelolaan sumber daya lahan, sebagai bentuk kontribusi akademik dalam menjawab persoalan riil sektor pertanian.
Tim peneliti Fakultas Pertanian UPR, Prof. Dr. Ir. Sosilawaty, M.P menegaskan bahwa Kalimantan Tengah memiliki potensi sumber daya alam yang besar, namun belum sepenuhnya dikelola secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat.
“Potensi besar ini membutuhkan strategi pengelolaan yang terintegrasi lintas sektor dan berbasis kearifan lokal. Di sinilah peran perguruan tinggi menjadi sangat penting, tidak hanya sebagai pusat pendidikan, tetapi juga sebagai penghasil riset dan inovasi yang dapat diterapkan langsung di masyarakat,” ujar Prof. Sosilawaty, Kamis (18/12/2025).
Ia menjelaskan bahwa tantangan perubahan iklim, degradasi lingkungan, serta keterbatasan teknologi masih menjadi kendala utama dalam pengelolaan lahan pertanian berkelanjutan.
Dalam riset ini diterapkan pendekatan ilmiah melalui perbandingan metode pengolahan dan penanaman lahan. Dari total 6 hektare, 3 hektare diolah menggunakan mesin pertanian modern Komatsu Farming Bulldozer D21PL dan D32PLL, sementara 3 hektare lainnya menggunakan hand tractor.
Metode tanam yang diuji meliputi Tanam Benih Langsung, tebar benih manual, hingga Tanam Pindah guna memperoleh data komparatif yang akurat terkait efektivitas dan keberlanjutan sistem tanam.
Wakil Rektor Bidang Akademik UPR, Dr. Natalina Asie, M.A., menyampaikan bahwa keterlibatan perguruan tinggi dalam riset ini merupakan tanggung jawab moral akademisi untuk mendukung pembangunan daerah.
“Perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam mengawal arah pembangunan agar sejalan dengan prinsip keberlanjutan. Melalui riset dan pengabdian kepada masyarakat, kampus dapat menjadi jembatan antara ilmu pengetahuan dan kebutuhan nyata di lapangan,” tandas Natalina. (Red/Adv)


















