WhatsApp Image 2024-08-23 at 22.29.48

FOTO: Tim Mahasiswa Fakultas Kedokteran yang telah berhasil meraih Silver Medal di IICYMS 2024.

PALANGKARAYA – Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya (FK-UPR) kembali menorehkan prestasi membanggakan. Kali ini, mahasiswa program studi kedokteran meraih Mendali Perak (Silver Medal) pada kompetisi invention, International Invention Competition For Young Moslem Scientist (IICYMS) 2024.

Kompetisi yang diselenggarakan secara online ini dilaksanakan pada tanggal 12 sampai 15 Agustus 2024 kemarin, diikuti oleh peserta dari berbagai negara, seperti Iran, Nigeria, Malaysia dan Thailand dengan total 201 kelompok peserta lomba.

Tim beranggotakan mahasiswa kedokteran lintas angkatan, yakni Yudha Nugraha (mahasiswa angkatan 2022); Criven Haliem, Jhonas Dolfin Ginting, dan Cindhy Theresia Amelia (angkatan 2023) di bawah utusan organisasi mahasiswa, Medical Research Center FK UPR dan dibimbing oleh dosen Ysrafil, S.Farm., M.Biomed.

Ketua Tim Mahasiswa FK UPR, Fadilla menyampaikan adapun riset yang dipaparkan dalam kompetisi itu mengusung tema riset ‘Tesi Spray and Tesi Dusting as an Organic Pesticide Antimolusca Egg in House Garden Based on Pontianak Orange Peel Waste As an Egg Removal of Pomaceae Canaliculata Using Pest Control Method’.

“Latar belakang dari riset ini adalah sebagai upaya menurunkan kejadian demam berdarah dengue (DBD). Dalam riset ini, kami memanfaatkan bunga kunyit yang diformulasi menjadi suatu produk sabun anti nyamuk untuk mencegah gigitan nyamuk dan mengurangi kulit yang terkelupas,”urai Fadilla, Jumat (23/08/2024).

Lanjutnya, ide gagasan  penelitian ini tercetus atas suatu kekhawatiran akan tingginya kasus penyakit DBD dan Chikungunya di Kalimantan Tengah.

“Sehingga demikian, kami pun mencoba untuk mencari agen anti nyamuk alami dengan dampak efek samping yang minim bagi kesehatan dan memiliki manfaat lain yakni dengan memakai bahan bunga kunyit,”urainya lagi.

Hal senada, Febe selaku anggota tim  turut menjelaskan,setelah melakukan penelitian dan trial dan error selama kurang lebih 3 (tiga) bulan yang juga sembari dibimbing oleh dosen pembimbing, akhirnya riset ini pun berbuah hasil memuaskan sehingga didaftarkan pada IICYMS 2024.

“Dan, alhamdulillahnya, karya tulis kami berhasil lolos seleksi yang dilanjutkan dengan tahap presentasi dan tanya jawab pada tanggal 12 Agustus lalu,”ungkap Febe dengan rasa hati senang.

Febe pun mengutarakan, prestasi ini tentu sangat membanggakan terlebih lagi, IICYMS adalah lomba invensi dan KTI internasional yang diadakan di Indonesia dan menghadirkan peserta dari berbagai negara.

“Ini merupakan suatu persembahan dari kami untuk Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya. Kami merasa sangat senang dan bangga karena dapat berkompetisi dan beradu gagasan dengan peserta lain dan mempresentasikan gagasan kami dihadapan dewan juri. Alhamdulillah, kami pun bisa memperoleh hasil yang memuaskan yakni medali silver”imbuhnya.

Kembali, Ketua Tim Mahasiswa FK UPR Fadilla yang mewakili rekan setimnya menyampaikan pencapaian ini menjadi suatu pengalaman yang sangat berharga khususnya bagi seluruh mahasiswa dan tim dari Fakultas Kedokteran UPR yang telah berhasil menorehkan prestasi di ajang internasional IICYMS 2024.

“Dengan perolehan ini, kami pun merasa bangga, semakin termotivasi dan akan terus berinovasi, serta akan melakukan berbagai riset-riset lainnya. Kami berharap, melalui pencapaian ini dapat menjadi pemantik semangat untuk meraih pencapaian prestasi yang lebih tinggi lagi,” kata Fadilla menambahkan.

ia pun berharap, semoga Universitas Palangka Raya terutama Fakultas Kedokteran, kedepannya dapat menjaga semangat kompetitifnya dan dapat memberikan banyak prestasi di tingkat internasional.

“Saya mewakili rekan setim dari mahasiswa Fakultas Kedokteran UPR menyampaikan ucapan terima kasih kepada unsur pimpinan di lingkungan Universitas Palangka Raya atas segala bentuk dukungan, serta dosen pembimbing yang telah membimbing sehingga prestasi ini dapat diraih. Begitupun kepada keluarga dan rekan-rekan yang selalu memberikan semangat dan doa dari penelitian berlangsung hingga didapatnya mendali perak ini,” demikian tutupnya. (Yn)