PALANGKARAYA – Perpustakaan Roda Baca Kelurahan Kalampangan menjadi titik sentral lahirnya program membaca bersama bagi siswa sekolah dasar. Program ini digelar sebagai bagian dari penguatan literasi dini, dan sekaligus mendukung terwujudnya Kota Layak Anak, belum lama ini.
Menurut Lurah Kalampangan, Yunita Martina, inisiatif ini tak hanya sekadar aktivitas membaca, namun merupakan hasil kolaborasi kelurahan dengan sekolah-sekolah dasar yang ada di wilayahnya.
Ia menjelaskan bahwa tantangan utama saat ini adalah persaingan antara buku dan gawai, yang membuat kebiasaan membaca mulai tergeser oleh konsumsi media digital.
“Sekarang ini anak-anak lebih tertarik pada gadget, jadi di sinilah peran kami sebagai kelurahan untuk berinovasi. Kami ingin mengembalikan minat baca anak-anak dengan pendekatan yang menarik dan edukatif,” ucapnya.
Lebih dari 1.000 buku kini menghuni rak Perpustakaan Kalampangan, mulai dari bacaan anak usia PAUD hingga SMA, hasil bantuan dari Perpustakaan Nasional.
Fasilitas ini dibuka setiap hari, memberikan ruang yang leluasa bagi masyarakat dalam membangun kembali kebiasaan membaca, bahkan di luar hari sekolah.
Yunita berharap, perpustakaan tersebut menjadi magnet baru bagi anak-anak untuk datang, belajar, dan berinteraksi dengan buku dalam suasana yang menyenangkan.
“Kami ingin perpustakaan ini hidup, digunakan, dan menjadi tempat yang menyenangkan bagi anak-anak untuk belajar dan bermain dengan buku,” katanya.
Dengan membiasakan membaca sejak dini, ia percaya masyarakat Kalampangan akan mampu mencetak generasi muda yang lebih siap menghadapi tantangan masa depan.
“Buku adalah jendela ilmu, dan kami ingin anak-anak di Kalampangan terus membuka jendela itu,” tandas Yunita. (Red/Adv)