AKADEMIKAHEADLINEPEMKOT PALANGKA RAYA

Mengoptimalkan Potensi Kampung Nanas, Tim Pengabdian UPR Bersama PGRI Memberikan Materi Pelatihan Pembuatan Nata De Couple

×

Mengoptimalkan Potensi Kampung Nanas, Tim Pengabdian UPR Bersama PGRI Memberikan Materi Pelatihan Pembuatan Nata De Couple

Sebarkan artikel ini
FOTO: Tim Pengabdian UPR dan Tim Pengabdian PGRI saat foto bersama dengan warga Kampung Nanas.

PALANGKARAYA – Tim Pengabdian Universitas Palangka Raya (UPR) bersama dengan Tim Pengabdian Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Palangkaraya berkolaborasi mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam hal pengabdian kepada masyarakat, yakni melalui pelatihan pembuatan nata de couple (coconut, pineapple dan leri/cucian beras) sebagai diversitas produk olahan nanas yang dimaksudkan untuk mengoptimalkan potensi ‘Kampung Nanas’  Kota Palangkaraya.

Untuk diketahui, Kampung Nanas itu sendiri merupakan lahan yang semulanya hutan kemudian diolah menjadi lahan kavling atau tanah investasi warga yang sekarang dimanfaatkan sebagai lahan tanaman buah nanas organik.  Kampung Nanas ini merupakan salah satu pengembangan dari usaha Musthafa Propertindo, yakni salah satu perusahaan property yang menyediakan jasa penjualan, pengelolaan lahan tanah kavling yang ada di Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

Ada sekitar kurang lebih 30 hektar bidang tanah yang telah ditanami pohon nanas yang sudah banyak menghasilkan produksi buah nanas pertahunnya. Kampung nanas sendiri menghasilkan buah nanas kurang lebih 1000an buah pertahunnya.  Kampung Nanas terletak di kota Palangka Raya, tepatnya berada di Jalan Kampung Nanas G. Obos (lingkar luar,red) 2,5 km dari jalan mahir mahar ini sangat mendukung program pemerintah untuk go green dan berinovasi  juga menuju green economy yang diharapkan dapat berkelanjutan.

Ketua Tim Pengabdian Bersama,  Silvani Permatasari, M.Biomed., menyampaikan kegiatan ini menjadi suatu kebanggaan, khususnya bagi Tim Pengabdian dosen dan mahasiswa UPR dan dosen Universitas PGRI, karena dapat berkontribusi kepada masyarakat dengan memberikan pelatihan bagi warga Kampung Nanas.

Dikatakannya, pengabdian ini didanai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) tahun 2024 ini memiliki maksud dan tujuan yang positif, menjembatani ilmu pengetahuan dan hasil riset para akademisi terhadap kehidupan masyarakat, sehingga ilmu pengetahuan yang ada itu dapat semakin berguna bagi kemaslahatan umat manusia.

Baca Juga  Kelurahan Langkai Canangkan Program Cantik Perkuat Data Statistik
FOTO: Tim Pengabdian Bersama saat memberikan pelatihan materi dan pendampingan praktek kepada warga Kampung Nanas.

Kegiatan dilaksanakan sejak tanggal 25 Agustus sampai 4 September 2024, di salah satu rumah warga dengan total yang hadir 20 orang ibu kelompok usaha. Adapun Tim Pengabdian Bersama ini diketuai oleh Silvani Permatasari, M.Biomed (Dosen UPR); Okta Malinda, S.E., M.S.Ak., (Dosen UPR); Rakha Satya Idsan, S.TP., M.T.P., (Dosen PGRI); serta melibatkan beberapa orang mahasiswa.

“Kami sangat berharap, melalui pelatihan keterampilan ini dapat membantu masyarakat, baik secara individu maupun kelompok, dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi. Melalui pelatihan keterampilan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan manajemen bisnis dan organisasi yang dilakukan oleh masyarakat,” ujar Silvani, Kamis (05/09/2024).

Lanjut Silvani,  berdasarkan hasil wawancara tim pengabdian dengan pemilik dan pengelola kampung nanas, terdapat beberapa permasalahan yang perlu diberikan solusi, diantaranya ada beberapa buah yang berkuruan kecil tidak laku setiap panen dan masih minimnya penghasilan warga yang hanya mengandalkan menjual nanas saja.

“Karena, masyarakat sendiri belum terpikirkan untuk berinovasi dalam usaha mengolah nanas yang dapat dijadikan penghasilan tambahan warga kampung nanas,”ujarnya lagi.

Ia pun berharap, melalui kehadiran tim pengabdian bersama di Kampung Nanas ini dapat memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi oleh warga.

FOTO: Warga Kampung Nanas sangat berantusias mengikuti pelatihan dan menyerap materi yang diberikan oleh Tim Pengabdian Bersama.

Tak hanya itu, Silvani pun mengungkapkan animo peserta sangat tinggi, hal itu dilihat dari antusias dan keaktifan warga mengikuti pelatihan tersebut. Begitupun ketercapaian dalam memahami materi pelatihan menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan memberikan manfaat kepada peserta karena belum pernah mendapatkan pelatihan sebelumnya.

“Hal ini terlihat dari adanya peningkatan pengetahuan mitra yang dilihat dari meningkatnya hasil posttest dibandingkan pretest sebesar 50 dan 70 persen, dari materi pelatihan manajemen organisasi dan manajemen bisnis kepada warga,”imbuhnya.

Baca Juga  Jalur Vital Sampit–Bagendang Rusak, Pemprov Diminta Segera Bertindak

Menurutnya, dengan tingginya animo peserta membuktikan bahwa kegiatan pengabdian yang dilakukan tim berhasil. Pemahaman peserta pelatihan terhadap materi manajemen organisasi diharapkan dapat diterapkan dengan baik pada kelompok usaha dengan membentuk tim produksi dan pemasaran dan struktur organisasi yang jelas di kelompok usaha tersebut.

Kemudian, pemahaman peserta pelatihan terhadap materi manajemen bisnis diharapkan dapat diterapkan dengan baik pada kelompok usaha dengan perencanaan meningkatkan ekonomi warga.   Peningkatan keterampilan warga dengan membuat olahan dari kulit dan buah nanas, air kelapa, kecambah, dan air limbah cucian beras diharapkan dapat memaksimalkan produksi nata yang dihasilkan dengan memanfaatkan bahan dari sekitar yang mudah didapatkan warga.

FOTO: Poster, buku saku, serta hasil produk yang dihasilkan.

“Pelatihan keterampilan pembuatan nata de couple ini diharapkan dapat diaplikasikan pada masyarakat untuk meningkatkan income dan meningkatkan perekonomian masyarakat dengan membuka usaha pembuatan nata de couple yang merupakan produk pangan yang banyak digemari di masyarakat karena kaya nutrisi dan serat yang baik bagi pencernaan,”kata dia menambahkan.

Sementara itu, menurut pemilik usaha yang juga Ketua Tim Pengelola Kampung Nanas,  Ai Ekawati menyampaikan ucapan terima kasih karena tim pengabdian membagikan buku saku yang berisi cara pembuatan nata de couple.

“Selain itu, adapula langkah-langkah pembuatan logo untuk dipasarkan menjadi UMKM kelak dan langkah pendaftaran dan memasarkan usaha di e-commerce yang menjadi bekal kami untuk menerapkan karena bila lupa langsung lihat buku saku yang mudah dibawa dan ringkas,”tandasnya. (Yn)

+ posts