EKONOMI & BISNISHEADLINEPEMPROV KALIMANTAN TENGAH

Aset Bank Umum di Kalteng Tembus Rp89 Triliun per April

×

Aset Bank Umum di Kalteng Tembus Rp89 Triliun per April

Sebarkan artikel ini
FOTO Ist.: Kepala OJK Provinsi Kalimantan Tengah, Primandanu Febriyan Aziz

PALANGKARAYA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah mencatat pertumbuhan signifikan kinerja perbankan hingga April 2025. Aset Bank Umum di wilayah ini meningkat tajam mencapai Rp89,38 triliun, tumbuh sebesar 14,46 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kepala OJK Kalteng, Primandanu Febriyan Aziz menyampaikan bahwa pertumbuhan aset tersebut merupakan indikasi positif dari menguatnya industri keuangan daerah. Kenaikan mencapai Rp11,30 triliun dari posisi April 2024 memperlihatkan tren kepercayaan masyarakat terhadap sektor perbankan terus menguat.

“Selain aset, Dana Pihak Ketiga (DPK) pun naik signifikan sebesar 14,39 persen secara tahunan menjadi Rp49,22 triliun, dan kredit yang disalurkan juga tumbuh 9,95 persen yoy menjadi Rp50,87 triliun,” ujar Primandanu, Jumat (13/06/2025) siang.

Ia menambahkan, kredit meningkat hampir Rp4,6 triliun dibandingkan April tahun lalu dengan rasio kredit bermasalah (NPL) masih terjaga di angka rendah, yakni 1,96 persen. Hal ini menunjukkan stabilitas kualitas pembiayaan yang terus terjaga di Kalimantan Tengah.

Baca Juga  Penuhi Undangan DPW NasDem Kalteng, Senator Turki Serkan Bayram Buka Peluang Kerja Sama Investasi dan Kebudayaan

Dilihat dari komposisi penggunaannya, kredit konsumtif mendominasi penyaluran dengan nilai Rp19,88 triliun atau setara 39,08 persen dari total kredit. Disusul kredit modal kerja Rp17,48 triliun (34,37 persen), dan kredit investasi Rp13,50 triliun (26,54 persen).

Sektor ekonomi terbesar penyerap kredit ialah sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan sebesar Rp14,99 triliun. Segmen ini menyumbang hampir 30 persen dari keseluruhan penyaluran kredit perbankan di wilayah Kalteng.

Kredit untuk kepemilikan peralatan rumah tangga lainnya atau pinjaman multiguna mencapai Rp13,99 triliun, perdagangan besar dan eceran sebesar Rp9,50 triliun, pemilikan rumah tinggal Rp5,51 triliun, serta sektor industri pengolahan Rp1,10 triliun.

“Untuk sektor pertanian, kualitas kredit sangat baik dengan NPL hanya 0,79 persen, yang mencerminkan kemampuan bayar pelaku sektor ini tetap kuat,” jelas Primandanu.

Baca Juga  Lokakarya Literasi Digital Kupas Bijak Gunakan Media Sosial

Sementara dari sisi profil debitur, mayoritas kredit masih didominasi oleh segmen non-UMKM dengan nilai Rp32,04 triliun atau 62,99 persen dari total kredit bank umum di Kalimantan Tengah.

“Penyaluran kredit paling banyak berada di Kota Palangka Raya, disusul Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Barito Utara, dan Kapuas,” tandas Primandanu. (Red/Adv)

+ posts