PALANGKARAYA – Ajang tahunan Palangka Raya Fair terus menjadi magnet utama dalam mendongkrak promosi UMKM lokal sekaligus memperkuat identitas budaya kota. Festival ini menjadi ruang publik strategis yang menggabungkan unsur hiburan, ekonomi, dan kearifan lokal dalam satu panggung meriah.
Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini, dalam sambutannya saat penutupan kegiatan menyatakan bahwa tema Palangka Raya Fair 2025, yakni “UMKM Kuat dan Hebat, Palangka Raya Semakin Keren”, mencerminkan arah pembangunan kota yang berpijak pada kekuatan ekonomi rakyat.
“UMKM adalah tulang punggung ekonomi lokal. Di tengah tantangan global, UMKM terbukti tangguh, adaptif, dan inovatif. Mereka bukan hanya pelaku usaha, tetapi motor penggerak ekonomi rakyat dan penguat identitas lokal,” tegasnya, belum lama ini.
Pemerintah kota, lanjut Zaini, terus mendukung pertumbuhan UMKM melalui berbagai program, termasuk penyaluran Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) kepada seribu pelaku usaha sepanjang tahun ini.
Tidak hanya itu, keterlibatan UMKM dalam momen seperti Pasar Ramadan juga terbukti efektif menjadi media promosi yang memperluas jangkauan pasar produk lokal.
Menurut Zaini, hingga pertengahan 2025, jumlah UMKM aktif di Kota Palangka Raya tercatat lebih dari 6.000 unit. Kontribusi sektor ini terhadap PDRB kota mencapai 23,4 persen.
Sektor-sektor yang mendominasi meliputi kuliner, kerajinan tangan, fesyen, serta jasa kreatif, yang semuanya berkembang pesat berkat dukungan ekosistem yang kondusif.
Palangka Raya Fair sendiri diakui menjadi ajang yang sangat strategis dalam memperkenalkan produk lokal kepada masyarakat luas, termasuk pengunjung dari luar kota.
Zaini menyebutkan bahwa sinergi lintas elemen masyarakat perlu terus dibangun agar peran UMKM semakin kokoh dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
“Kita semua harus bahu-membahu dalam membesarkan UMKM agar tetap menjadi ujung tombak ekonomi rakyat,” tandas Zaini. (Red/Adv)