PALANGKARAYA – Momentum Hari Indonesia Menabung diwarnai dengan kolaborasi besar antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah, Kwartir Nasional Pramuka, dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah. Sebanyak 1.200 anggota Pramuka dari berbagai tingkatan hadir dalam kegiatan literasi serta inklusi keuangan yang berlangsung penuh semangat.
Acara ini mengangkat tema Pramuka Kalimantan Tengah CEMERLANG (Cerdas Menabung untuk Indonesia Emas dan Gemilang). Selain edukasi, juga dilakukan penyerahan Buku Saku Syarat Kecakapan Khusus (SKK) Penabung dan SKK Cakap Keuangan kepada Kwartir Daerah serta perwakilan anggota Pramuka. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pembukaan rekening tabungan Simpanan Pelajar (SimPel) dari BPD Kalimantan Tengah.
Suasana kian meriah dengan kehadiran Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Ketua Kwartir Nasional, Ketua Kwartir Daerah, para bupati dan wali kota, Kepala OJK Kalimantan Tengah, hingga pejabat organisasi perangkat daerah.
Kepala OJK Provinsi Kalimantan Tengah, Primandanu Febriyan Aziz, menegaskan kegiatan ini menjadi momentum strategis dalam membangun kemandirian finansial generasi muda.
“Hari Indonesia Menabung bukan sekadar momentum, tetapi langkah awal mewujudkan masa depan keuangan yang inklusif dan berkelanjutan,” terang Primandanu, Kamis (21/08/2025).
Materi edukasi keuangan turut disampaikan oleh Asisten Direktur Senior OJK, Andrianto Suhada. Ia memperkenalkan Buku SKK Cakap Keuangan dan SKK Penabung sebagai panduan penting bagi anggota Pramuka dalam memahami konsep pengelolaan finansial sejak dini.
“Kedua buku tersebut dirancang untuk semua tingkatan Pramuka, mulai dari Siaga, Penggalang, Penegak, hingga Pandega. Buku saku itu tidak hanya memuat prinsip dasar menabung, tetapi juga cara mengelola uang secara cerdas agar generasi muda memiliki daya saing tinggi,” ujar Andrianto.
Tak hanya itu, Asisten Manajer OJK Provinsi Kalimantan Tengah, Noor Bima Haru Kurniawan, juga membawakan materi seputar produk jasa keuangan, tips pengelolaan uang, hingga imbauan agar anggota Pramuka waspada terhadap praktik keuangan ilegal.
“Prinsip 2L, yakni Legal dan Logis, yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai keabsahan dan kewajaran suatu produk keuangan,” urainya.
Ia menambahkan pentingnya masyarakat untuk selalu memeriksa legalitas penyedia jasa keuangan melalui OJK agar terhindar dari risiko kerugian.
Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan literasi finansial sekaligus kesadaran menabung di kalangan generasi muda Kalimantan Tengah. “Pramuka adalah motor penggerak perubahan dan kami percaya generasi muda siap menyongsong masa depan keuangan yang sehat,” tandas Bima. (Red/OJK)
